BOGOR-KITA.com – Pemerintah Kecamatan Leuwiliang mulai Kamis (14/3/2019) menyatakan perang terhadap semua jenis kemasan maupun kantung yang terbuat dari plastik.
Pernyataan anti terhadap plastik tersebut disampaikan Camat Leuwiliang Chairuka Jhudyanto dalam rapat minggon kecamatan yang dihadiri para kepala desa dan jajaran muspika, Kamis (14/3/2019).
“Akibat yang disebabkan oleh plastik dapat memicu perubahan iklim jika sampah plastiknya menumpuk dibakar hingga akan menghasilkan emisi karbon yang sangat tinggi sehingga berkontribusi terhadap perubahan iklim karena kondisi bumi semakin memanas,” kata Chairuka Jhudyanto.
Ditambahkannya, sampah plastik juga mengakibatkan pencemaran lingkungan, hal ini banyak terjadi di negara-negara berkembang karena limbah pabriknya dibuang ke sungai termasuk pembakaran gas metana mengakibatkan emisi karbon ke udara sehingga mencemari udara.
“Dampak lain dari sampah plastik bisa menyebabkan tersumbatnya selokan dan badan air, serta bisa termakan oleh hewan, hingga merusak ekosistem di sungai dan laut,” ungkapnya.
Program anti plastik diluncurkan Bupati Bogor Ade Yasin beberapa waktu lalu dengan tema Kabupaten Bogor Asri Tanpa Kantok Plastik atau Antik.
Lebih lanjut dikatakan Camat, keberadaan Sampah plastik sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti kantong Kantong plastik yang dibakar pasti akan menyebabkan pencemaran udara dan gangguan pernapasan.
“Selain itu, kantong plastik yang digunakan sebagai wadah makanan berpotensi mengganggu kesehatan manusia karena racun pada kantong plastik bisa berpindah ke makanan,” bebernya.
Fatalnya lagi sambung camat, kantong plastik maupun jenis plastik lainnya selama ini diketahui oleh para ahli sangat sulit terurai di tanah karena rantai karbonnya yang panjang, sehingga tidak bisa diurai oleh mikroorganisme.
“Menurut para ahli kantong plastik baru akan terurai setelah ratusan hingga ribuan tahun kemudian. Kantong plastik yang diklaim ramah lingkungan pun juga tetap akan terurai lama dan akan menjadi sampah. Terlebih lagi karena sifatnya yang cepat terurai menjadi mikro plastik, akan lebih mudah untuk mencemari lingkungan,” tutur camat.
Ivan Pramudya Sekretaris Camat Leuwilliang membenarkan, sejak dua bulan lalu pemerintah kecamatannya gencar mengKampanyekan anti plastik disetiap kesempatan rapat minggon keliling termasuk rutin melakukan sosialisasi hingga kesekolah.
“Kami pemerintah kecamatan mengajak warga perang pada plastik. Termasuk harapan kami pada 2019 ino Leuwiliang sebagai Kota Kecamatan bisa terbebas dari Sampah plastik serta bebas bahaya pencemarannya,”pungkasnya. [] Admin/Pkr