Hukum dan Politik

IPW: Polres Bogor Harus Profesional Sikapi Klaim Pemenang Pilkada

BOGOR-KITA.com – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengimbau Polres Kabupaten Bogor  untuk bersikap profesional terkait adanya saling klaim hasil pilkada Kabupaten Bogor.

“Rujukan klaim harus objektif. Jika tidak situasinya bisa berkembang panas. Oleh sebab itu Polres Bogor harus bersikap profesional dan netral,” kata Neta kepada BOGOR-KITA.com melalui sambungan telepon, Sabtu (30/6/2018).

Saling klaim hasil Pilkada Kabupaten Bogor terjadi antara pasangan calon Ade Yasin – Iwan Setiawan yang diusung PPP, Gerindra dan PKB dengan pasangan calon Ade Jaro – Ingrid Kansil yang diusung Golkar, Demokrat, PKS.

Pasangan Ade Jaro – Ingrid mengklaim sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Bogor berdasarkan hasil quick count internal yakni quick count yang dilakukan oleh Sahaja (Sahabat Jaro Ade).

Berdasarkan hasil quick count itu,  pasangan Ade Jaro – Ingrid Kansil mengklaim memperoleh 40,42 persen, dengan jumlah suara yang sudah terkumpul mencapai 98,4 persen. Angka tersebut diklaim mengungguli pasangan Ade Yasin – Iwan Setiawan yang menurut quick count itu berada di angka 35,59 persen.

Baca juga  Tahun Depan, Pemkot Bogor Bakal Tambah SMP dan SMA Negeri   

Berdasarkan angka itu pula Jaro Ade Jaro membuat keterangan pers.  “Saya Jaro Ade mengucapkan terima kasih kepada partai koalisi kepada tim kepada seluruh relawan yang memberikan kontribusi yang luar biasa,” kata Ade Jaro Rabu (27/6/2018) malam.

Pasangan Ade Yasin – Iwan Setiawan juga membuat quick count internal. Namun pasangan ini membuat deklarasi kemenangan yang dilandaskan pada hasil  quick count yang dilakukan LSI Denny JA.

Hasil final quick count LSI Denny JA, yang dilansir detik.com, 27 Juni 2018 pukul 20.31 didasarkan pada jumlah suara yang sudah masuk sampai pukul 20.05 WIB yang mencapai 98,67%. Berdasarkan  jumlah suara yang sudah masuk itu, Ade Yasin-Iwan Setiawan memperoleh 41,71% suara, sementara  Ade Jaro-Inggrid Kansil memperoleh 37,50% suara. Sisanya terbagi kepada tiga pasangan calon lainnya, yakni pasangan Fitri Putra Nugraha-Bayu Syah Johan memperoleh  8,18%, Gunawan Hasan-Ficky Rhoma memperoleh 4,93%, dan Ade Wardhana Adinata-Asep Ruhiyat memperoleh 7,68%.

Baca juga  Pilkada 8 Daerah Jabar: LADK Cellica Paling Besar, Rp 300 Juta

KPU Kabupaten Bogor sendiri melakukan hitung cepat. Hingga Jumat (29/6/2018) pukul 08.00 WIB, Total jumlah suara yang sudah masuk mencapai 1.200.532 suara atau 53,79 persen dari total suara.

Hasilnya,  pasangan Ade Yasin-Iwan Setiawan lagi-lagi menempati posisi pertama. Ade Yasin – Iwan Setiawan memperoleh 486.427 suara atau 40.44 persen. Sedang pasangan Ade Jaro-Inggrid Kansil memperoleh 469.289 suara atau 39,02 persen.

Saling klaim pemenang berpotensi memicu konflik dan membuat suhu politik berkembang panasdi Kabupaten Bogor. Keberadaan Kabupaten  Bogor yang dekat dengan pusat pemerintahan dan daerah pemilihan dengan pemilih paling banyak di Indonesia, potensi konflik itu harus dicegah secara dini.

“Karena itu pihak kepolisian harus bersikap netral dan bersikap profesional,” tegas Neta.

Baca juga  Bioskop di Kabupaten Bogor Diizinkan Buka dengan Protokol Kesehatan Yang Ketat

Pihak Polres Kabupaten Bogor, kata  Neta, harus bisa menjadi penengah. Artinya pihak kepolisian perlu mendatangi kedua paslon dan meminta agar para pendukungnya menjaga sikap, sambil menunggu perhitungan suara yang dilakukan KPUD.

“Jika ada pendukung paslon yang berbuat anarkis dan mengganggu ketertiban umum, polisi harus bertindak cepat dan menangkapnya. Dengan demikian pilkada damai, aman bisa tercipta dan proses demokratisasi di Kabupaten Bogor bisa berjalan lancar,” kata Neta. [] BK-1

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top