Mahasiswa IPB KKN di Desa Ciwangi, Berbagi Info soal Pupuk Organik Cair
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Naufal bersama sembilan rekannya dari KKN-T Inovasi IPB University mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair Photosynthetic Bacteria (PSB) di Desa Ciwangi. Dalam kegiatan itu masyarakat desa mendapatkan pemaparan seputar pengertian PSB manfaat PSB tersebut, diantaranya untuk memicu pertumbuhan tanaman dan mengontrol hama.
Ketua tim KKN, Mochammad Naufal S mengatakan bahwa Desa Ciwangi merupakan desa yang memiliki banyak lahan humus. Di sisi lain, kelompok wanita tani di desa tersebut masih menggunakan pestisida atau pupuk kimia untuk bercocok tanam. “Penggunaan pestisida atau pupuk kimia yang berlebih dapat menyebabkan tanah tercemar,” jelas laki-laki yang akrab disapa Naufal ini.
Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University mempraktikkan proses pembuatan PSB, masyarakat Kelompok Wanita Tani (KWT) RW 11 juga mempraktikkan langsung tata cara pembuatan pupuk yang telah disosialisasikan sebelumnya. Pupuk PSB harus difermentasi minimal 15 hari sebelum digunakan.
“Pupuk PSB menunggu minimal 15 hari sebelum digunakan, dijemur setiap hari dibawah sinar matahari minimal 8 jam, dan selalu dikocok botol pupuk PSB dan kelompok kami akan memonitoring per 5 hari” ungkap Lena selaku penanggungjawab kegiatan.
Selain sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk PSB di RW 11, program KKN-T Inovasi IPB University ini juga berupaya meningkatkan jangkauan sosialisasi di beberapa perwakilan RW. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya sosialisasi pupuk PSB di pengajian ibu-ibu masjid Jami Al-Ikhlas, pengajian mewakili beberapa RW. Setelah mempraktikkan dan ibu-ibu mempraktikkan langsung, diberikan apresiasi berupa hadiah bingkisan untuk ibu-ibu perwakilan.
Setelah 15 hari kemudian, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University mengadakan sosialisasi penutupan pupuk PSB di RW 11, pada hari 24 Juli 2023. Pembuatan pupuk PSB berjalan lancar berkat antusias ibu-ibu KWT RW 11 atas dukungan sosialisasi program kerja ini.
KKN yang berlangsung sejak pertengahan Juni hingga akhir Juli ini dapat berjalan lancar berkat dukungan aparat dan warga desa setempat. “Meski sempat kesulitan menyesuaikan waktu dengan kegiatan masyarakat, tetapi aparat dan warga desa sangat membantu dalam menyediakan waktunya,” ujarnya Naufal.
Ke depan, Naufal dan sembilan rekan KKN-T Inovasi IPB University berharap Desa Ciwangi dapat terus memanfaatkan potensi pertanian dan perkebunan yang dimilikinya secara optimal.
“Selain itu, kami berharap hasil bumi dapat dipromosikan lebih luas kepada masyarakat luas,” ujar Naufal.