Nasional

Lockdown Dibuka Kasus Melonjak, Iran Khawatir Gelombang Kedua

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Iran tengah mengalami lonjakan besar warganya yang terjangkit virus corona (Covid-19) pada awal Juni 2020. Hal ini menimbulkan kekhawatiran adanya gelombang kedua infeksi yang tengah menghantam negara tersebut.

Namun Kepala ahli epidemiologi Iran di Kementerian Kesehatan, Mohammad-Mehdi Gouya, Kamis (11/6/2020) memiliki jawaban tersendiri terhadap situasi yang terjadi di negerinya.

“Alasan utama meningkatnya jumlah ini adalah bahwa kami telah mulai mengidentifikasi orang yang terinfeksi dan yang tidak memiliki atau gejala ringan,” kata Gouya.

Menurutnya, saat ini pihaknya telah meningkatkan jumlah warga yang menjalani tes, yakni sekarang satu tes untuk setiap 79 orang, naik dari sekitar satu tes untuk setiap 380 dua bulan lalu.

Baca juga  Tidak Perlu Lockdown Menghadapi Wabah Corona Virus

“Ketika Anda melihat proporsi tes ini yang positif, ada tren naik yang jelas sejak pertengahan dan akhir Mei setelah turun tajam pada bulan April,” sambung Gouya.

Infeksi baru melonjak dengan rata-rata lebih dari 3.000 sehari pada minggu pertama Juni, artinya ada peningkatan 50% dibanding pekan sebelumnya.

Angka tersebut mencapai ketinggian 3.574, pada hari Kamis (4/6/2020), sementara sebelumnya turun sedikit. Di mana  angka tertinggi sebelumnya adalah 3.186, pada 30 Maret, selama wabah awal, ketika Iran menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak di luar Cina.

Iran sempat melonggarkan warganya dengan menarik aturan lockdown pada akhir April, karena yang terjangkit menurun di bawah 1.000 orang per hari.

Baca juga  Ganggu Aktivitas Warga, Eddy Soeparno Datangi Proyek Galian PGN di Curug Mekar

Di mana mal-mal dan pasar sudah mulai dibuka kembali mulai 20 April, termasuk tempat umum dan tempat rekreasi. Tempat ibadah juga dibuka mulai 12 Mei. Pada 26 Mei, giliran restoran, kafe, museum, dan situs bersejarah dibuka kembali, termasuk sistem transportasi kota di Iran, serta bank dan kantor.

Namun pelonggaran ini belakangan menimbulkan dampak peningkatan yang signifikan terhadap warga yang terinfeksi Corona-19. “Tak usah khawatir, semakin banyak kami melakukan pemeriksaan, maka semakin mudah kami melakukan pemetaan untuk menguranginya,” sebut Gouya.[] Anto

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top