Kab. Bogor

Data Desa Presisi IPB akan Disinergikan dengan SDGs

Lokakarya “Memahami Desa Lingkar Kampus Berbasiskan Data Desa,”  digelar oleh LPPM IPB University bersama Comunity Service Center (CSC), 20 Maret 2021.

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Konsep data desa presisi atau DDP inovasi dosen senior IPB University Dr Sofyan Syaf yang terus berkembang menjadi konsep pengumpulan data untuk dijadikan basis data dalam membuat perencanaan pembangunan di perdesaan, akan disinerjikan fokus dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Hal ini terungkap dari lokakarya bertajuk “Memahami Desa Lingkar Kampus Berbasiskan Data Desa”,  Lokakarya ini yang digelar oleh LPPM IPB University bersama Comunity Service Center (CSC), 20 Maret 2021.

Hadir dalam acara Kepala LPPM, Dr Ernan Rustiadi beserta Wakil Kepala LPPM IPB University University bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Dr Sofyan Sjaf.

“Sesuai arahan dari Dr Sofyan Syaf sebagai penggagas DDP, kita nantinya akan membuka ruang dan menyediakan akses diskusi yang berhubungan dengan perencanaan program-program pengabdian maupun pengembangan masyarakat,” kata Ahmad Aulia Arsyad, SKPm, MSi, Koordinator Tim Statistik Unit Desa Presisi (UDP), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University pada lokakarya tersebut dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Senin (22/3/2021).

Baca juga  Ade Yasin Laporkan Lampu Hijau ke Dewan Pers

Menurut Ahmad Aulia, saat ini sudah ada 12 data desa presisi dari 12 desa di sekitar Kampus IPB Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Rajib Gandi SKPm, MSi, Wakil Kepala UDP memaparkan data dua belas desa lingkar kampus yang diperoleh Tim DDP.

Dua belas desa/kelurahan lingkar kampus itu yakni Situ Gede, Balumbang Jaya, Marga Jaya, Semplak Barat, Cikarawang, Babakan, Dramaga, Cihideung Ilir, Cibanteng, Benteng, Bantar Jaya, dan Pasir Gaok.
Dikatakan, data tersebut memberikan gambaran mengenai potensi dan masalah pada masing-masing desa yang diperoleh melalui sensus dan pemetaan spasial dengan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPM).

Data ini dapat digunakan untuk menggali inovasi dan memberikan inspirasi dasar pemikiran program-program pengabdian yang relevan dilaksanakan pada desa-desa tersebut.

Baca juga  Kapolsek Ciampea Bantu Korban Puting Beliung  

Dari data tersebut, dapat terbaca pula gambaran terkait potensi yang dapat dikembangkan di desa-desa tersebut untuk diintegrasikan dengan program penelitian dan pengabdian masyarakat.

Ahmad Rabo dari Kementerian Desa yang tampil  berbicara mengapresiasi penyelenggaraan lokakarya.

“Forum ini sangat luar biasa dan menjadi catatan bagi kami. Kalau berkenan, kami akan follow up ke rekan-rekan di Kementerian Desa terkait program data desa presisi ini yang target SDGs-nya bisa sampai ke tingkat rukun warga (RW),” ujarnya. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top