Regional

2105, PT PPE Fokus Kembangkan Asphalt Mixing Plant

Radjab Tampubolon

BOGOR-KITA.com – Tahun 2015 ini PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PT PPE), meniungkatkan kinerja dengan focus pada  pengembangan asphalt mixing plant (AMP),  stone crusher, dan alat berat yang dimiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut. Penegasan ini dikemukakan Direktur Utama PT PPE,  Dr  Ir H Radjab Tampubolon, di ruang kerjanya di Cibinong, Rabu (21/1).

Fokus tersebut, menurut Radjab selaras dengan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor meraih status Kabupaten Bogor sebagai kabupaten termaju di Indonesia terutama di bidang pertambangan dan energi.

Radjab menegaskan, pendirian  PT PPE dilatarbelakangi keinginan kuat Pemerintah Kabupaten Bogor, dalam meningkatkan perekonomian pedesaan melalui optimalisasi sumberdaya pertambangan dan energi yang saat ini pemanfaatan relatif masih rendah. “PT PPE akan mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya pertambangan itu,” kata Radjab.

Baca juga  Pameran Foto Kegiatan Reses DPRD Jabar

Kontribusi sektor pertambangan dan energi dalam PDRB Kabupaten Bogor (2010) hanya sebesar 0,07% (pertambangan), dan 0,17% (energi, gas dan air bersih). Prosentase tersebut masih jauh di bawah pertanian sebesar 0,23 %.

Karena itu, di tahun 2015 ini, PT PPE  akan tancap gas. Salah satunya  mengoptimalisasi pemanfaatan material tambang di Gunung Bitung. “Kita sudah menandatangani  nota kesepahaman dengan Managemen Agung Podomoro terkait pendistribusian batu pecah. Hal itu akan berdampak terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor,” terang Radjab

Saat disinggung Kantor PT PPE, yang kecil hanya berupa ruko tiga lantai, pria Kelahiran Sipirok, Sumatra Utara itu menjelaskan, memang dengan jumlah karyawan 130 orang, ruang Kantor PT PPE belum mencukupi. Karena itu, tahun 2015, PPE berencana membangun kantor sendiri

Baca juga  Kepala UI Halal Center Bertekad Jadikan Indonesia Pusat Industri Halal Dunia

“Lokasinya di Jalan Raya Pemda, namun untuk lebih jelasnya saya belum mau berkomentar banyak, sebab butuh waktu melengkapi administrasi perizinannya. Yang jelas ketika kantor sudah berdiri, pastinya seluruh karyawan PPE, tidak lagi seperti sekarang,” tandas Radjab yang meraih gelar doctor dari Institut Pertanian Bogor (IPB). [] Harian PAKAR/Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top