Kab. Bogor

Ujian Kepemimpinan 

Oleh: Ade Yasin
(Bupati Bogor, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor)

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Akhir- akhir ini protes para kepala desa terkait data bantuan sosial yang tidak akurat, terjadi di banyak tempat, termasuk di Kabupaten Bogor.

Saya memberikan perhatian terhadap protes yang juga datang kepada saya. Protes kepala desa wilayah lain diluar Bogor melalui video yang viral itu memang mencuri perhatian karena dengan lantang menyebut-nyebut nama presiden, gubernur, bupati dan lain sebagainya.

Sebagian menilainya baik untuk mengingatkan perlunya perbaikan data. Namun ada juga yang menilainya sebagai hal yang kurang elok. Sebab, pada saat bersamaan, semua gugus tugas, semua kepala daerah, bahkan kepala negara sedang berada dalam tekanan luar biasa menghadapi serangan corona virus.

Saya Bupati Bogor adalah orang yang terbuka, positif thingking. Karena itu, saya tidak terlalu ambil pusing dengan protes yang juga datang kepada saya. Dalam batas-batas tertentu saya melihat protes itu sebagai bentuk kepedulian kepala desa terhadap masyarakatnya.

Lebih jauh, bagi saya, protes para kepala desa itu adalah wujud adanya passion atau perasaan antusiasme atau keinginan yang kuat kepala desa untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini keinginan yang kuat untuk melakukan suatu kebaikan untuk warga desa yang terdampak pandemi covid-19.

Kalau dirujuk pada perundangan-undangan, protes itu adalah perwujudan dari Pasal 4 UU Desa huruf (f) berbunyi, meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum.

Baca juga  Seluruh Sekolah Negeri di Kabupaten Bogor sudah Disemprot Disinfektan

Saya berharap usai sudah segala bentuk protes, sekarang kita kembali berjuang, tidak saja menjalankan tanggung jawab kepemimpinan sebagai kepala daerah atau kepala desa, tetapi juga berjuang di jalur kemanusiaan menghentikan serangan corona, mencegah jangan ada lagi masyarakat Kabupaten Bogor yang menderita karena corona.

Soal data, kita selesaikan bersama. Warga yang belum masuk data, tetapi karena dirumahkan atau di-PHK, lalu butuh bantuan sosial, masukkan mereka ke dalam data yang baru. Warga yang terlewat dalam pendataan, ulangi dan masukkan kembali. Validasi semua data. Jangan sampai ada warga Kabupaten Bogor yang kelaparan. Semua yang terdampak harus makan.

Sudah banyak prediksi bahwa corona di Indonesia akan berakhir Juni 2020. Juga sudah ada proses uji coba obat corona di luar negeri dengan menggunakan plasma darah mantan pasien corona yang sudah sembuh. Di Indonesia sendiri sejumlah provinsi sudah mulai nihil kasus positif corona.
Kita bersyukur dengan khabar gembira itu.

Tetapi saya harus mengingatkan, kita belum bisa memanfaatkan khabar baik itu. Senjata utama kita melawan corona masih tetap pada jaga jarak aman, cuci tangan, menggunakan masker, diam di rumah, beribadah di rumah, meningkatkan imunitas.

Baca juga  Kadiskominfo Kabupaten Bogor Ditunjuk Jadi Jubir Satgas Covid-19

Tugas hari ini, besok dan seterusnya masih berat. Sebab, penularan masih terus terjadi di Kabupaten Bogor walau kurvanya mulai melandai.

Selain itu, wilayah Kabupaten Bogor bersentuhan dengan Jakarta yang merupakan epicentrum corona. ‘

Banyak warga Jakarta yang tidak mudik. Untuk membunuh waktu dan melepaskan kerinduan mudik, ada kemungkinan mereka bepergian ke Kabupaten Bogor karena jaraknya dekat, apakah ke rumah sahabat, kenalan, ke objek wisata, dan lain sebagainya.

Di tengah pandemi, kita juga mengetahui terjadi sejumlah tindak kriminalitas.

Semua ini menjadi beban tugas yang harus diwaspadai.

Oleh sebab itu, saya meminta kepada semua camat, semua kepala desa, semua ketua RT, semua ketua RW di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan 14 tindakan untuk mencegah penularan sekaligus memutus mata ratai corona.

1.Untuk 16 kecamatan zona merah, saya minta para kepala desa, lurah agar mengecek apakah ada lagi warganya yang ODP, PDP maupun positif covid. Jika ada yang sedang melakukan isolasi mandiri, bergotong royong membantu meringankan beban mereka.
2.Wilayah perbatasan harus dijaga, kendaraan pemudik diminta putar balik, atau diisolasi 14 hari.
3.Perketat wilayah perumahan, selain untuk mencegah covid-19 juga untuk mewaspadai kriminalitas.
4.Jangan ragu membubarkan masyarakat yang masih berkerumun.
5.Lakukan pengetatan di tingkat desa, RT, RW secara lebih efektif, dengan cara pengetatan penjagaan portal, pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan.
6.Aktifkan siskamling dan lapor 1x 24 jam.
7. Imbau masyarakat untuk beribadah di rumah sesuai imbauan MUI. Sampaikan kepada para pengurus mesjid. Yakinkan masyarakat bukan melarang, tapi dalam rangka mencegah penularan covid.
8.Komunikasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan tradisi ngabuburit dan kumpul-kumpul setelah sahur.
9.Jangan bosan mengingatkan masyarakat untuk cuci tangan, menggunakan masker, dan meningkatkan imunitas tubuh.
10.Sering-sering melihat masyarakat sekitar jangan sampai ada yang kelaparan.
11. Lakukan validasi terus menerus terhadap penerima manfaat, salah satu cara yang jitu dengan penempelan sticker PKH di rumahnya.
12.Intensifkan koordinasi di setiap tingkatan dengan Muspika atau Babinsa dan Babinkamtibmas.
13.Ajak masyarakat yang masih mampu untuk saling membantu sesuai kemampuan masing-masing, jangan justru ikut-ikutan meminta bansos walaupun terkena PHK, karena masih banyak warga miskin yang lebih memerlukan.
14.Berdoa agar pandemi corona cepat selesai.

Baca juga  Ade Yasin: Assalamualaikum Kabomania

Kepada para Camat, Kepala Desa, Ketua RT, Ketua RW, dan para pihak yang membantu selama PSBB sudah bekerja keras, saya mengucapkan terima kasih. Kita jadikan masa pendemi ini sebagai masa ujian kepemimpinan. Mari lanjutkan kerja kerja keras kita sampai corona musnah dari Bumi Tegar Beriman. Insya Allah. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top