Laporan Utama

Luar Biasa, 2,8 Juta Pekerja Serbu Sektor Pertanian Tahun 2020

Herry Gunawan

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Luar biasa jumlah pekerja yang masuk ke sektor pertanian tahun 2020 ini.

Menurut data BPS yang dipublikasi tanggal 5 November 2020, dari 17 sektor usaha, hanya 6 yang mengalami penambahan pekerja, selebihnya terjadi pengurangan.

Keenam sektor usaha yang mengalami penambahan perkerja itu adalah pertanian, komunikasi dan informasi, perdagangan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, akomodasi dan makan minum, dan jasa lainnya.

Dari enam sektor usaha, pekerja yang masuk ke sektor pertanian paling banyak, yakni 2,23 persen, sementara pekerja yang masuk ke sektor perdagangan bertambah 0,46 persen, akomodasi dan makan minum 0,00 persen, kesehatan dan kegiatan sosial 0.02 persen, informasi dan komunikasi 0,01 persen, dan  jasa lainnya 0,05 persen.

Baca juga  SMPN 1 Tenjo Kabupaten Bogor Raih Adiwiyata Tingkat Provinsi

Pengamat ekonomi Heri Gunawan memberikan perhatian khusus mengenai sektor pertanian yang paling banyak menyerap pekerja tahun 2020 ini.

Kepada BOGOR-KITA.com, Jumat (13/11/2020), wartawan senior yang pernah meniti karir di Majalah Tempo dan sekarang menjadi konsultan dan kolumnis ini, mengatakan, dalam tujuh tahun terakhir yakni antara 2013-2019, setiap tahun justru terdapat 592 ribu pekerja hengkang dari sektor pertanian.,

“Sekarang ini bertambah luar biasa, dan menjadi sektor yang paling banyak menyerap pekerja,” katanya.

Heri Gunawan mengatakan, pertambahan pekerja ke sektor pertanian itu tidak main-main besarnya. “Tambahannya 2,8 juta pekerja dalam setahun ini saja,” katanya.

Sektor pertanian ini, imbuh Heri Gunawan, berkontribusi 15 persen terhadap struktur perekonomian nasional. Terbesar kedua setelah sektor pengolahan yang menyumbang 20 persen.  Patut jika sektor pertanian ini disebut sebagai penopang penting perekonomian nasional.

Baca juga  Ma'ruf Amin Ziarah ke Makam Keramat Empang

Sayangnya, katanya, gelegar di sektor pertanian ini kalah bunyi dibanding sektor jasa keuangan, walaupun kontribusinya kepada perekonomian nasional lebih sedikit, yaitu 4 persen.

“Bahkan pemerintah pun tampaknya lebih nyaman memberikan perhatian lebih ke sektor yang wangi dan berpendingin ruangan daripada sektor pertanian yang bekerja di ruang terbuka dan becek,” tutup Heri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: BPS

[] Admin/Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top