Nasional

Ini Nama-Nama Petinggi Polri yang Terkena Mutasi April

Neta, Polisi Narkoba, hukum mati

BOGOR-KITA.com – Menyongsong bulan April 2016 ini, Polri akan kembali melakukan mutasi besar. Namun mutasi ini belum bisa dijadikan gambaran untuk melihat atau menilai siapa saja yang akan menjadi calon kuat untuk masuk dalam bursa pergantian Kapolri. Sebab proses pergantian
Kapolri masih cukup lama, yakni Juli mendatang.
Hal ini dikemukakan Ketua Presidium Indpnesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam siaran pers yang diterima BOGOR-KITA.com, Jumat (25/3/2016)
“Dari pendataan IPW, yang  paling dekat akan dimutasi Polri adalah jabatan Kabaintelkam pada April ini dan kemudian menyusul Kabareskrim pada bulan Mei. Ada tiga perwira tinggi yang disebut-sebut menjadi calon Kabaintelkam, yakni Irjen Noer Ali (Kapolda Jateng), Irjen Anton Setiadi (Kapolda Jatim), dan Komjen Syafruddin (Kalemdikpol). Namun Polri sepertinya akan memilih Irjen Noer Ali menjadi Kabaintelkam yang baru,” kata Neta.

Baca juga  TNI, Polri dan Masyarakat, Jalan Santai dan Senam Bersama di Kebun Raya Bogor

Sedangkan calon yang disebut-sebut untuk menduduki posisi Kabareskrim ada tiga, yakni Irjen Safaruddin (Kapolda Kaltim), Irjen Moegiharto (Kapolda Metro Jaya), dan Komjen Tito Karnavian (Kepala BNPT). Selain itu Kapolda Sulsel Irjen Poedji Hartanto disebut-sebut akan digeser
menjadi Dirjen Perhubungan Darat. Sedangkan posisi yang ditinggalkannya akan diserahkan kepada Irjen Anton Charlian (Kadiv Humas). Sementara posisi Kadiv Humas akan dijabat Brigjen Boy Rafly.
Untuk jabatan Kapolda Jateng yang ditinggalkan Irjen Noer Ali disebut-sebut akan dijabat Irjen Condro Kirono (Kakorlantas).

Mutasi awal April ini belum bisa dikaitkan dengan bakal calon Kapolri penggantian Jenderal Badroeddin Haiti. Namun pada mutasi penggantian Kabareskrim pada Mei atau Juni mendatang baru bisa dipetakan seperti apa bursa calon Kapolri.

Baca juga  Neta: Jajaran Polri Harus Berani Tolak Permintaan Sumbangan Penyelenggaraan Piala Bhayangkara

IPW berharap dalam menjaring calon Kapolri pada Juli mendatang, Polri tetap menjaga soliditasnya. Begitu juga Presiden Jokowi yang punya hak prerogatif, dalam memilih Kapolri baru hendaknya tetap
mempertimbangkan soliditas Polri. Sebab saat ini Polri dalam kondisi yang sangat solid pasca “perang urat syaraf” dengan Abraham Samad cs. Untuk itu dalam memilih calon Kapolri harus tetap memperhatikan mekanisme yang ada. Setidaknya ada lima kriteria yang patut menjadi
perhatian sebagai indikasi. Pertama, Posisi Calon, yakni posisi bintang tiga dengan keberadaan jabatannya. Kedua, Track Record, yakni jenjang karir sejak pangkat Kombes hingga bintang tiga. Ketiga, Usia Calon, yakni saat dicalonkan usianya berapa dan berapa lama lagi akan
pensiun. Keempat, Senioritas, yakni dalam pencalonannya seperti apa senioritasnya. Kelima, Kemampuan Menjaga Soliditas di internal Polri. Reposisi di tubuh Polri diharapkan tetap dapat menjaga soliditas Polri, sehingga tidak menimbulkan kontroversial berkepanjangan. Dengan
demikian Polri akan mampu bekerja dengan profesional. [] Admin

Baca juga  Perbandingan Waktu Istirahat dan Cuti dalam UUK Tahun 2003 dan UU Cipta Kerja
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top