Usmar Hariman
BOGOR-KITA.com – Persoalan optimalisasi Terminal Baranangsiang adalah lemahnya antisipasi atas analisas dampak lallintas. Masalah dampak sosial mungkin dapat diselesaikan dengan musyawarah. Hal ini dikemukakan Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman di Bogor, Kamis (9/4/2015).
“Persoalan besarnya adalah kekhawatiran yang sangat rasional dari walikota, tentang siapa yang mampu menjamin apabila terminal dibangun dengan konsep revisi terakhir, maka tidak akan berdampak terhadap lalulintas di kawasan tersebut,” kata Usmar.
Usmar menegaskan persoalan ini yang semestinya difikirkan secara bersama sama, karena soal underpass atau flyover itu memang tidak ada dalam MoU 2011. Tetapi, imbuhnya, kalau persoalannya sudah teridentifikasi, masalahnya sudah jelas, maka pertanyaannya selanjutnya adalah siapa yang harus membangun underpass atau flyover? Apakah pemerintah pusat, atau pihak ketiga, yakni PT PGI? Siapkah pemerintah pusat? Menurut Usmar, kalaupun pemerintah pusat siap, maka prosesnya akan panjang.
“Karena itu, kembali ke PT PGI, apakah siap PT PGI take over masalah tersebut? Karena kepastian tidak adanya bangkitan laulintas di kawasan tersebut kuncinya adalah pada in and out, harus underpass atau flyover. Siapkah PT PGI? Hemat saya harus siap,” kata Usmar. [] Boy