Regional

KP2C Bedah Tiga Sungai

BOGOR-KITA.com, GUNUNGPUTRI – Menandai genap empat tahun berdirinya Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), sebuah pertemuan bertajuk “Kupas Tuntas KP2C dengan TMA-nya” digelar Sabtu (7/3/2020) di Lembur Suka Sunda, Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor (Jawa Barat).

Pertemuan yang dikemas dalam kerangka “kopi darat Pengurus dan Members KP2C” itu diselenggarakan Pengurus KP2C dan dihadiri 80 orang.

Dalam pertemuan tersebut, Komandan Kodim 0507/Bekasi, Kolonel (Inf) Rama Pratama, menyampaikan selamat ulang tahun kepada KP2C dalam bentuk pemberian kue tart saat acara berlangsung. Hadiah tersebut diantar langsung oleh Komandan Koramil 04/Jatiasih, Kapten (Inf) Sugianto bersama staf.

Menurut Ketua KP2C, Puarman, pertemuan ini diselenggarakan sebagai ajang silaturrahmi antar Pengurus dan members KP2C. Saat ini anggota KP2C berjumlah 10.000 orang. Mereka tersebar lebih dari 40 perumahan, baik di Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

Baca juga  Banjir, Longsor, Jalan Amblas Landa Kecamatan Kemang

Menurut Puarman, pertemuan ini sepenuhnya diisi edukasi tentang tiga sungai, yakni Cileungsi, Cikeas, dan Kali Bekasi, dikemas dalam bentuk dialog interaktif.

“Pertemuan ini membedah KP2C dan ketiga sungai (Cileungsi, Cikeas, Kali Bekasi), bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman members terhadap karakteristik sungai. Selain itu, menghimpun masukan dari members terkait pengembangan komunitas ke depan, untuk mencari solusi,” terang Puarman.

Puarman mengatakan bahwa KP2C diisi 19 pengurus. Mereka bekerja secara sukarela. Donasi yang menjadi roda penggerak komunitas dialokasikan sepenuhnya untuk petugas pemantau KP2C di lima titik pantau Tinggi Muka Air (TMA), dan pengadaan peralatan pendukung seperti CCTV. “Kami organisasi non profit, dan independen,” ujar Puarman.

Baca juga  Update Corona Depok: 3 Positif, 1 Pasien Sembuh

Kelima titik pantau itu berada di Cibongas, Cileungsi, Cikeas, Cibinong, dan P2C (Pertemuan Cileungsi-Cikeas). “Ke depan, KP2C akan menambah beberapa titik pantau lagi. Sehingga informasi TMA yang diterima anggota bisa hingga delapan jam sebelum air sungai sampai di perumahan mereka,” ujar Puarman.

Dalam paparannya, Puarman menjelaskan bahwa daerah aliran sungai (DAS) Cileungsi memiliki luas 26.000 hektar. Sementara Cikeas 11.000 hektar. “Itu berarti, ketika air di Cileungsi tinggi, sementara di Cikeas rendah, akan berpotensi banjir. Namun bila sebaliknya, tidak,” jelasnya.

Selain bermitra dengan sejumlah instansi pemerintah, KP2C juga menjalin komunikasi intensif dengan petugas Bendung Bekasi. “Kami selalu mengirim info TMA ke petugas Bendung Bekasi. Sehingga mereka bisa menyesuaikan sejak awal buka tutup pintu air bendung,” tutur Puarman.

Baca juga  Laboling D’Ayu Penuhi Adminduk Warga Indramayu

Puarman juga menjelaskan bahwa komunitas yang sudah memiliki legalitas hukum sejak 3 Maret 2020 ini, memberikan pelayanan kepada members berupa ‘early warning system’ (sistem peringatan dini) TMA, edukasi sungai dan potensi ancaman banjir dan pelestarian lingkungan. [] Admin/KP2C

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top