BOGOR-KITA.com – Kota Bogor terpilih menjadi salah satu kota yang akan dijadikan percontohan menjalankan program nasional yang dikenal dengan 100-0-100, 100, yaitu sebuah program yang artinya 100 pembuatan sanitasi, 100 air bersih dan 0 kumuh. Targetnya menghilangkan kekumuhan. Di Jawa Barat hanya dua kota yang terpilih untuk menjalankan program itu, yakni Kota Bandung dan Kota Bogor. Untuk menjalankan program tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendapat bantuan sebsar Rp26,7 milar.
Hal ini disampaikan ketua Tim Percepatan pembangunan Prioritas Pembangunan (TP4) kota Bogor, Yayat Supriatna, ketika mendampingi Walikota Bogor eninjau sekaligus public hearing kawasan kumuh di Kampung Muara, Pasir Jaya, Jumat (15/5/2015). Kampung Muara jaya ditetapkan menjalankan program tersebut. “Kampung Muara Pasir Jaya ini dipilih karena persyaratan luasnya harus di atas 15 hektar untuk mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Kawasannya meliputi beberapa wilayah bisa 4 sampai 5 RW,” terang Yayat.
Public hearing ini sendiri, kata Yayat, untuk memadukan bahwa yang bisa merencanakan itu bukan ahlinya saja. Karena menurutnya, ahli tidak bisa menjawab kalau apa yang direncanakan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat. “Oleh karenanya, masyarakat di sini berkumpul menyampaikan ide atau gagasananya. Dokumentasi yang kita lakukan sekarang ini intinya ingin menunjukan bagaimana before dan afternya, sebelum kumuhnya bagaimana, sesudahnya bagaimana,” jelasnya.
Sementara itu, Walikota Bogor menyampaikan bahwa penataan kawasan kumuh adalah bagian dari upaya pemkot agar warga memiliki akses yang lebih baik terhadap air bersih, pengelolaan sampah, jalan, dan air limbah. “Tetapi dari situ kita harapkan bisa membangun kultur warga untuk membangun hidup bersih dan sehat. Dari dana Rp26,7 miliar dari pemerintah pusat belum termasuk membangun rumah-rumahnya. Kalau itu sudah jalan, kita bisa usulkan untuk membangun pembangunan rumah vertikal (rumah susun),” terang Bima. [] Admin
