Kota Bogor

FEM Mewakili IPB University Sebagai Percontohan dalam Pembangunan Zona Integritas menuju WBK

Arif Satria

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University menggelar kegiatan Pencanangan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (ZI WBK) IPB University yang dilaksanakan di Auditorium FEM Kampus IPB Dramaga, Bogor (29/6/2022). FEM menjadi fakultas percontohan ZI WBK melalui Keputusan Rektor IPB Nomor 31 tahun 2022. Gerakan membangun Zona Integritas menjadi kewajiban bagi semua unit di lingkungan IPB University.

Prof Nunung Nuryartono, Dekan FEM IPB University dalam sambutannya menjelaskan, zona integritas merupakan predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah termasuk institusi pendidikan. Dimana pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan suatu wilayah bebas dari korupsi (WBK) melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Baca juga  25 Anggota Polri Berprestasi Mendapat Penghargaan dari Kapolresta Bogor Kota

“Mudah-mudahan tahun ini dengan segala bantuan dan dorongan dari IPB University kami sukses mewujudkan perguruan tinggi yang bersih, melayani, profesional, efektif dan efisien. Kita harus optimis, insya Allah kami siap untuk melaksanakan berbagai tahapan menuju Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi,” ujar Prof Nunung Nuryartono.

Selain itu, Prof Arif Satria, Rektor IPB University mengungkapkan acara ini merupakan langkah IPB University menjadikan kampus yang memiliki integritas, inovasi dan inspirasi. “Oleh karena itu, IPB University menjadi percontohan ZI WBK ini adalah suatu kepercayaan yang luar biasa,” tuturnya.

Ia menyebutkan, bicara soal korupsi terkait dengan dua hal yaitu, sistem dan orang. Sistem yang baik adalah sistem yang tidak membuat penilaian jelek.

Baca juga  2.500 Siswa Dapatkan Ijazah, DPRD Kota Bogor Komitmen Lahirkan Kebijakan Pro Rakyat

“Sebagai contoh pengendara grab atau gojek, tidak adanya kekhawatiran karena kepercayaan dari sistem yang sudah memilih driver terbaik. Namun, di sisi pemilik aplikasi ketika mendapatkan rating satu maka kekhawatiran sebagai pemilik aplikasi muncul, dimana akan tidak akan mendapatkan insentif dan sebagainya,” ungkap Rektor IPB University.

Menurutnya, hal tersebut adalah salah satu contoh gambaran konkrit sistem yang mengatur orang sehingga orang menjadi tunduk. “Oleh karena itu, kita berusaha terus melakukan maintenance. IPB University terus berusaha melakukan percepatan digital itu bagian dari perkembangan sistem,” kata Prof Arif Satria.

Di akhir sambutan ia memberi contoh lagi, “Bahkan orang yang akan daftar mendaftar ke IPB University melewati jalur mandiri terlambat satu menit lewat sistem itu sulit untuk bisa mengikuti jalur mandiri. Maka dari itu, IPB University membangun sistem dan akan terus diperkuat lagi,” tutup Rektor IPB University. [] Hari

Baca juga  Kejari Subang Bertekad Raih WBK Tahun Ini
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top