BOGOR-KITA.com – Wali Kota Bogor Bima Arya mengunjungi bayi Muhammad Waqi Al Razabi (17 bulan) warga Kampung Teluk Pinang, RT 01 RW 13, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Sabtu (21/10/2017). Waqi didiagnosa mengidap penyakit Epidermolisis Bulosa sejenis penyakit kelainan jaringan kulit yang langka dan Bima meminta jajarannya untuk memperhatikan secara khusus dan memonitor terus perkembangannya.
“Jadi saya mendapatkan laporan foto (Waqi,red) itu dari malam, makanya selesai acara tadi pagi saya langsung lihat,” kata Bima dalam kunjungannya yang didampingi, Lurah Harjasari Nana Priyatna, Camat Bogor Selatan Sujatmiko Baliarto dan dokter dari Puskesmas Kota Bogor.
Bima menerangkan, Waqi terindikasi penyakitnya sejak bulan ke 7 dan sudah ditangani oleh pihak Puskesmas, kemudian di rawat ke Rumah Sakit PMI dan di rujuk Rumah Sakit Fatmawati Jakarta dan saat ini di rawat jalan.
“Cek darahnya masih menunggu hasil dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta karena ada dokter ahlinya disana, kemungkinan ada kelainan dari darahnya dan ini penyakit yang agak langka. Jadi saya minta Pak Camat, Pak Lurah, Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk terus memonitor setiap perkembangannya disini,” jelasnya.
Awalnya ibunya Eti Sumiati dan bapaknya Adi Samsudin merupakan warga Kabupaten Bogor, namun setelah dibantu kepengurusan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pihak Kelurahan dan Kecamatan akhirnya biaya pengobatannya dapat dicover BPJS Kesehatan.
“Semua biaya sudah di cover BPJS Kesehatan, tapi saya minta untuk makanan sehari-harinya dibantu oleh Pemkot Bogor, termasuk jika ada obat yang harus dibeli karena ini penyakit langka, harus diberikan perhatian khusus,” terangnya.
Sementara itu, ibunya Eti Sumiati menjelaskan, bahwa Waqi diketahui penyakitnya dari usia 7 bulan dan sampai sekarang. Awal gejalanya di seluruh badannya mengalami gatal-gatal dan melepuh di bagian di perutnya, badan dan tangannya luka-luka hingga kaki. Bahkan setiap malam guling-guling, makannya agak sulit dan setiap hari minum susu khusus penyakit alergi.
“Saya awalnya berobat ke dokter spesialis Kimia Farma dan disitu tidak ada perkembangan. Saya akhirnya berobat ke dokter terdekat, karena BPJS Kesehatan saya menunggak jadi belum bisa ke rumah sakit besar dan ketika sudah ada yang membantu mengurus tunggakan baru disitu saya ke RS PMI dirawat saat umur 16 bulan, kemudian dirujuk ke RS Fatmawati dan dirujuk ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta, hari Selasa (24/10) ini. Alhamdulillah sampai saat ini sudah banyak yang bantu, baik dari Lurah, Camat, Yayasan, anggota DPR, Baznas Kota Bogor, termasuk dokter-dokter disini juga,” akunya. []Admin