Nasional

2 Tewas di Singapura, Semula Diduga DBD, Ternyata Corona

BOGOR-KITA.com, SINGAPURA –  Petugas di rumah sakit patut berhati-hati. Pasalnya, dua warga Singapura meninggal. Semula dianggap demam berdarah dangue atau DBD, tetapi ternyata corona atau covid-19.

Dikutip dari artikel Dewey Sim yang dipublikasi situs web South China Morning Post, Rabu (11/3/2020), disebutkan, dua warga Singapura yang awalnya dites positif terkena demam berdarah, tetapi setelah dilakukan tes serologis (tes antibodi) yang cepat, ditemukan terinfeksi covid-19.

Tak pelak kasus ini menjadi bahan studi baru dan menjadi perdebatan, karena kedua pasien tersebut tidak ada yang melakukan perjalanan ke daerah yang terkena coronavirus. Keduanya hanya menunjukkan gejala seperti demam dan batuk.

“Ini sangat umum dalam semua penyakit virus,” kata ahli penyakit menular Leong Hoe Nam dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.

Baca juga  Dosen Gizi IPB Berbagi Tips Cegah Tertular Corona

Dia menambahkan bahwa nyeri otot adalah gejala lain yang ditunjukkan oleh pasien yang menderita influenza, demam berdarah, zika atau chikungunya.

Jeremy Lim, mitra praktik kesehatan dan ilmu kehidupan dari perusahaan konsultasi global Oliver Wyman, mengatakan, virus covid-19 bisa menjadi “bunglon” pada tahap awal infeksi, dan dapat menyebabkan beberapa kasus virus corona yang didiagnosis sebagai demam berdarah.

Namun Organisasi Kesehatan Dunia menegaskan bahwa demam berdarah dan covid-19 adalah dua virus yang sama sekali berbeda.

Demam berdarah adalah flavivirus (dangue) sedangkan yang terakhir adalah coronavirus.

“Gejala awal kedua penyakit bisa serupa, kita dapat membedakan antara keduanya ketika penyakit ini berkembang,” katanya.

Dikatakan lagi, untuk menentukan mana flavivirus dan mana coronavirus, harus melalui tes oleh dokter dan didasarkan pada presentasi klinis dan informasi lainnya termasuk hubungan epidemiologis dan paparan lainnya.

Baca juga  19 April: Corona Masih Melunak, Tertular Baru  327 Menjadi 6.575 Orang

Kasus DBD di Singapura mengalami peningkatan tinggi. Badan Lingkungan Nasional Singapura mencatat 1.723 kasus demam berdarah dalam lima minggu pertama tahun 2020, naik 63 persen dari periode yang sama tahun lalu. [] Admin

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top