Uang Muka Rp20 Juta Kios Blok F Memberatkan PKL, Seharusnya Nol Rupiah
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Uang muka sebesar Rp20 juta yang ditetapkan pengelola Blok F Pasar Kebon Kembang sangat memberatkan PKL, seharusnya nol persen atau nol rupiah.
“Harusnya pengelola memberikan subsidi, sehingga DP atau uang muka untuk PKL nol persen, nol rupiah, atau dibuat seringan mungkin. Karena di masa pandemi Covid-19 ini ekonomi sedang merosot, para pedagang juga sedang kesusahan, jadi jangan memberatkan pedagang,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Dadang Danubrata menanggapi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang akan merelokasi pedagang kaki lima atau PKL yang berdagang di Nyi Raja Permas ke Blok F Pasar Kebon Kembang.
Selain itu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, seharusnya Pemkot Bogor tidak memaksakan pedagang masuk ke Blok F, apalagi dengan DP sebesar Rp20 juta, karena itu sangat memberatkan pedagang.
“Jangankan buat bayar DP, buat sehari hari saja pedagang masih kekurangan,” kata Dadang.
Dadang meminta pengelola Blok F mencari solusi terbaik untuk para PKL Nyi Raja Permas.
“Kondisi pandemi ini semuanya serba susah. Saya berharap Dirut Perumda PPJ mencari solusi terbaik untuk PKL,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Bogor menyediakan tempat di lantai 1 Blok F Pasar Kebon Kembang, bagi PKL yang saat ini berdagang di Jalan Nyi Raja Permas.
“Jalan Nyi Raja Permas akan ditutup karena akan dibangun alun-alun. Karena itu PKL harus pindah,” kata Kadis KUKM Samson Purba, Jumat (15/1/2021).
Terkait harga kios, Samson mengatakan, sangat terjangkau. Harga satu kios Rp60 juta dengan uang muka 30 persen.
Secara hitung-hitungan, pedagang cukup membayar uang muka Rp20 juta, sisanya Rp40 juta dicicil lima tahun Rp900 ribu setiap bulan.[] Ricky
