BOGOR-KITA.com, TAJURHALANG – Penularan virus corona atau covid-19 harus terus diwaspadai warga, terutama yang bekerja atau beraktivitas di daerah pusat penyebaran seperti Jakarta. Pasalnya, potensi tertular atau menularkan virus corona di daerah pusat pandemi sangatlah besar.
Seperti dialami M (42), warga Desa Nanggerang Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor, yang dinyatakan positif covid 19 berdasarkan hasil tes usap (swab test) mandiri pihak perusahaan tempatnya bekerja di Jakarta. “Iya betul, ada warga kami inisial M, 42 tahun dinyatakan positif corona,” ungkap Pjs. Kepala Desa Nanggerang Suprijatno kepada wartawan, Selasa (1/9/2020).
Keterangan serupa disampaikan Suyatna, petugas Puskesmas Tajurhalang yang bertugas melakukan evakuasi pasien dari rumahnya ke RSUD Cibinong. “Pasien bekerja di Jakarta. Sangat kooperatif melaporkan diri ke pihak Puskesmas dan minta dikarantina. Agar tidak berdampak bagi keluarga dan tetangga,” ucapnya.
Sementara Fikri Ikhsani, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Tajurhalang menjelaskan, korban terpapar covid-19 tersebut inisial M, 42 tahun, dinyatakan positif corona setelah mengikuti tes swab di tempat nya bekerja di wilayah Jakarta. “Rumah sakit di Jakarta mengabarkan hal tersebut kepada Puskesmas Tajurhalang. Info itu langsung ditindaklanjuti dengan melakukan tracking kepada pasien dan keluarganya,” ungkap Fikri, sapaannya.
Dia menambahkan, tim Puskesmas sebagai bagian dari tim GTPP covid-19, atas izin keluarga dan warga, langsung melakukan evakuasi pasien ke RSUD Cibinong. Setelah dilakukan pengecekan, sambung Fikri, yang bersangkutan langsung direkomendasi ke pusat isolasi pasien covid 19 di Gedung Kemendagri Kecamatan Kemang. “Korban dievakuasi hari Selasa, 1 September 2020. Selanjutnya, petugas Puskesmas dibantu satgas RW juga melakukan sterilisasi dan penyemprotan cairan disinfektan di rumah pasien,” bebernya.
Camat Tajurhalang ini juga menjelaskan, guna memastikan kondisi kesehatan dari keluarga pasien, gugus tugas melalui Puskesmas Tajurhalang telah melakukan tes swab kepada 1 istri dan 3 anak pasien. Sambil menunggu keluarnya hasil Swab, lanjutnya, seluruh keluarga pasien melakukan isolasi mandiri di rumah. “Gugus tugas dan satgas serta warga ikut mengawasi dan membantu kebutuhan keluarga pasien saat melakukan isolasi mandiri,” ucap Fikri. [] Fahry
