Kab. Bogor

Susu Kental Manis Masih Sering Dijadikan Minuman Anak, Ahli Gizi: Ini Harus Jadi Perhatian Bersama

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Susu kental manis ternyata masih banyak digunakan sebagai minuman susu untuk anak-anak. Fenomena ini mencerminkan rendahnya pengetahuan masyarakat terkait gizi anak, terutama dalam memilih jenis susu yang tepat.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan, dr. Alma Lucyati, menegaskan bahwa praktik tersebut harus menjadi perhatian bersama karena dapat membahayakan kesehatan anak.

“Banyak orang tua masih memberikan susu kental manis untuk anaknya karena rasanya enak dan harganya murah. Ini yang jadi PR kita bersama,” ujar dr. Alma pada Kamis (24/4/2025).

Ia menjelaskan bahwa susu kental manis bukanlah produk yang layak diberikan kepada anak-anak, apalagi sebagai pengganti susu sapi atau susu formula. Kandungan gulanya yang sangat tinggi bahkan hingga lima kali lipat lebih banyak dibandingkan susu sapi biasa menjadi ancaman bagi kesehatan.

Baca juga  Semakin Banyak Balita Terpapar Corona

“Susu kental manis tidak diperkenankan untuk diberikan kepada anak, apalagi bayi. Kandungan gulanya tinggi, dan zat besi serta vitamin dan mineral di dalamnya sangat sedikit,” tegasnya

Lebih lanjut, dr. Alma menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan zat besi pada masa pertumbuhan anak. Kekurangan zat besi dapat berdampak serius terhadap perkembangan otak dan meningkatkan risiko anemia.

“Zat besi adalah mikronutrien penting, terutama bagi anak usia di bawah lima tahun. Kurangnya asupan zat besi bahkan bisa menjadi salah satu penyebab stunting yang kerap tak disadari,” tuturnya.

Menurutnya, anak yang tampak gemuk akibat konsumsi makanan manis belum tentu bergizi baik. Pola makan tinggi gula sejak dini juga berisiko membentuk kebiasaan tidak sehat yang berlanjut hingga dewasa, dan bisa menyebabkan gangguan metabolik seperti obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.

Baca juga  Balita di Pamijahan Konsumsi Kental Manis Berlebih, Bisa Picu Gangguan Kesehatan

Sebagai solusi, dr. Alma menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulan, dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang. Sumber zat besi dari protein hewani seperti daging, hati ayam, dan ikan sangat dianjurkan.

“Pola asuh yang baik dimulai dari pemberian makanan bergizi seimbang. Bukan hanya mengenyangkan, tapi juga memenuhi kebutuhan mikronutrien seperti zat besi,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top