Ridwan Kamil: Layani 50 Juta Jiwa, Jabar Perlu 7.000 Puskesmas
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan untuk melayani 50 juta jiwa penduduk Jabar diperlukan 7.000 puskesmas.
Hal itu dikemukakan Ridwan Kamil saat launching Program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) di Kota Bekasi, Senin (1/2/2021).
Launching PUSPA ini turut ditayangkan melalui virtual zoom dan turut diikuti Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno di Paseban Punta, Balai Kota Bogor.
Pasalnya, Kota Bogor menjadi bagian dari program PUSPA bersama 12 kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat.
“Saya datang ke Bekasi karena jadi salah satu puskesmas yang paling keren di Jawa Barat,” ujar Ridwan Kamil.
Gubernur mengatakan, meski begitu, ia menyayangkan karena mayoritas puskesmas di Jabar jumlahnya masih sedikit, hanya sekitar seribuan puskesmas dan gedungnya kecil. Padahal menurutnya dengan jumlah penduduk Jabar 50 juta jiwa, seharusnya Jabar memiliki tujuh ribu puskesmas dengan kualitas seperti di Bekasi ini.
“Ini sebuah mimpi dan mau saya cicil” ujarnya.
Kang Emil sapaan akrabnya menuturkan, meski terbilang tidak mungkin, namun ia memiliki cara membangun puskesmas tanpa APBD. Pasalnya, ia sudah menugaskan BUMD milik provinsi Jabar, PT Jasa Sarana tanpa perlu lelang mencari dananya sendiri untuk membangun Puskesmas, selama tanahnya dari pemerintah daerah sehingga tidak menunggu APBD.
“Kita kan melawan Covid-19 dengan apa yang kita punya, kita hanya punya 1.000 puskesmas dengan lahan terbatas, di 2020 mengandalkan 100 persen penanganan Covid-19 ke puskesmas kan keteteran, harus ada SDM baru khusus Covid-19, kalau di 2020 itu orang yang merawat pasien Covid-19 tercampur dengan tugas rutin lainnya,” paparnya.
Ia melanjutkan, itulah alasan kenapa Pemprov Jabar membuat Program PUSPA, bertujuan satu puskesmas menambah lima orang baru yakni tiga orang baru dan dua pendamping dari puskesmas. Saat ini, Pemprov Jabar baru bisa menjangkau 100 puskesmas atau 500 orang baru dengan anggaran Rp8 Miliar. Seratus puskesmas ini dipilih berdasarkan daerah yang paling banyak kasusnya. [] Hari/Humas Pemkot Bogor