Prihatin Dengan Kasus Pencabulan di Sekolah, Komisi IV Bakal Panggil Disdik
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Adanya kasus pelecehan yang dilakukan oknum guru terhadap siswi Sekolah Dasar (SD) menjadi perhatian DPRD Kota Bogor.
Pasalnya, pelecehan yang dilakukan oknum guru berinisal BBS (30) terhadap siswi tersebut dilakukan di dalam kelas pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) sejak bulan Desember 2022.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie Prihartini Sultani mengaku prihatin atas perilaku seorang guru kepada para korban.
Menurutnya, sekolah yang seharusnya bisa menjadi rumah kedua bagi para siswa, malah menjadi tempat yang menyimpan trauma bagi para korban pelecehan.
“Saya sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Intinya kami dari DPRD Kota Bogor siap memberikan perlindungan dan membantu proses pemulihan para korban. Ini merupakan kenyataan pahit yang harus kita telan bahwa sekolah bukan lagi tempat yang aman,” kata Devie, Rabu (13/9/2023).
Ia berharap ada tindakan tegas kepada pelaku pelecehan tersebut karena perbuatannya sudah merusak masa depan anak.
“Mungkin fisiknya baik-baik saja, tetapi psikologisnya bisa terbawa sampai dewasa. Harus ada efek jera, kalau bisa dikebiri saja,” tegasnya.
Predikat Kota Layak Anak yang baru-baru ini disematkan ke Kota Bogor pun kini jadi pertanyaan. Apakah memang benar, Kota Hujan sudah layak untuk anak. Apakah visi misi Kota Ramah Keluarga sudah tercapai di akhir masa jabatan Wali Kota Bima Arya.
Dengan demikian, pihaknya akan mengambil langkah tegas dengan melakukan rapat kerja khusus membahas persoalan sektor pendidikan di Kota Bogor.
“Saya berharap predikat itu seharusnya betul betul dirasakan oleh warga Kota Bogor. Saya sendiri sekarang sudah merasa tidak nyaman dengan kondisi saat ini banyaknya kasus-kasus yang menimpa anak. Tentu kami dari DPRD akan menggunakan fungsi pengawasan kami dengan menggelar rapat kerja khusus membahas hal ini dalam beberapa waktu ke depan,” paparnya.
Komisi IV oun, tambah Devie akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan umtuk meminta penjelasan.
“Bagi saya kalau memang tidak sanggup menjadi kepala dinas pendidikan, lebih baik mundur saja lah. Ini menjadi catatan pak Wali Kota bahwa sejak kepala dinas ini berganti bermunculan persoalan mulai dari PPDB, pungli hingga pencabulan. Maka saya akan minta keterangan sejelas jelasnya kepada kepala dinas,” pungkasnya. [] Ricky