Laporan Utama

Presiden Jokowi Beri Catatan Soal Smart City

jokowi
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peringatan HUT IAP, secara virtual, Sabtu (17/04/2021). (Foto: BPMI Setpres)

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan catatan terkait smart city yang kini populer. Smart city seringkali hanya diartikan sebagai smart digital city. Saya menyarankan agar yang paling mendasar dari smart city adalah desainnya yang smart.

Hal ini dikemukakan Jokowi) saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Perencanaan Indonesia (IAP), secara virtual, Sabtu (17/04/2021).

Presiden mengawali sambutannya dengan mengatakan, bahwa perencanaan itu bukan sekedar build building, bukan sekadar merancang pembangunan gedung. Perencanaan adalah build environment.

Perencanaan adalah membangun tempat hidup yang bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat, interaksi sosial, akar budaya, efisiensi ekonomi, dan kenyamanan hidup yang sangat mempengaruhi kebahagiaan dan kreativitas warganya.

Presiden mengatakan, perencanaan harus mempertimbangkan budaya masyarakat, harus mempertimbangkan sejarah, mempertimbangkan struktur ekonomi masyarakat dan banyak aspek-aspek lainnya.

Jangan sampai perencanaan justru membuat masyarakat terasing di kampungnya sendiri. Jangan sampai perencanaan memicu kemacetan lalu lintas, membuat biaya hidup semakin mahal dan semakin tidak sehat.

Baca juga  Tinjau Lokasi Longsor di Margabhakti, Bima Arya Minta PT Surya Mas Bantu Penanganan

Jangan sampai perencanaan hanya silau dengan perkembangan teknologi yang tidak diintegrasikan dengan kebutuhan dasar masyarakat.

Sebagai contoh, belakangan ini sangat populer istilah smart city dan smart home. Smart city seringkali hanya diartikan sebagai smart digital city. Hanya diartikan sebagai kota yang terkoneksi secara digital dan melakukan banyak automasi dengan menggunakan Internet of Things dan perangkat digital lainnya. Demikian pula dengan smart home yang lebih diartikan sebagai rumah yang diotomasikan oleh Internet of Things.

Buka pintu, buka gorden, menyalakan lampu, dan lain-lainnya secara otomatis, bahkan juga memasak secara otomatis dikendalikan dari jarak jauh.

Pengguna rumah dimanjakan oleh perangkat dan sistem kerja yang serba otomatis yang dikendalikan dari jauh.

Namun, saya ingin memberikan beberapa catatan tentang ini. Saya menyarankan agar yang paling mendasar dari smart city adalah desainnya yang smart. Dasar dari smart city adalah smart design city yang memberikan kenyamanan sempurna untuk warganya yang kemudian dibantu oleh perangkat digital untuk meningkatkan kenyamanan warganya.

Demikian pula jika cakupan wilayahnya ditingkatkan menjadi tingkat provinsi, smart province dan juga ketika ditingkatkan menjadi tingkat nasional, smart Indonesia, desainnya yang smart; smart secara kultural, smart secara sosial, dan smart secara ekonomi. Dan kemudian ditopang oleh teknologi termasuk automasi Internet of Things yang meningkatkan kebahagiaan warganya.

Baca juga  PSBB Hari ke-35 di Jakarta: Positif Baru 134 Menjadi 5.688 Orang

Bapak-Ibu yang saya hormati,
Kita, Indonesia harus mempunyai, harus memiliki kekhasan sendiri ketika membuat perencanaan wilayah maupun perencanaan kota. Kita harus belajar dari negara-negara lain, tetapi kita tidak bisa hanya sekedar mengopi saja perencanaan wilayah dan kota di negara-negara lain. Sebab aspek lingkungan, aspek sosial, aspek budaya, dan aspek ekonomi harus diperhitungkan dalam perencanaan itu.

Salah satu yang saya minta untuk dirancang dengan matang adalah bagaimana kita membangun kota yang semakin inklusif, terbuka bagi seluruh warganya. Bagaimana kita merancang jalan yang aman dan nyaman digunakan untuk pejalan kaki, untuk pesepeda, untuk yang naik motor maupun mobil. Bagaimana kita merancang kompleks pertokoan yang tidak eksklusif untuk kelas atas saja tetapi juga mix/campur dengan untuk konsumsi masyarakat bawah. Bagaimana kita merancang yang mix antara kantor, tempat tinggal agar tempat tinggal para pekerja tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya.

Baca juga  Bebas Cemas dari Risiko Kecelakaan Kerja dan Kematian, Nasabah BPRS HIK Insan Cita Kini Terlindungi Program BPJS Ketenagakerjaan

Bagaimana kita merancang desain kota yang mengamankan sungai dan membuat warganya cinta terhadap sungai-sungainya.

Rumah menghadap sungai misalnya, bisa menjadi salah satu cara yang seharusnya tertuang dalam perencanaan.

Desain perencanaan wilayah dan perencanaan kota yang dirancang dengan matang akan berkontribusi besar terhadap kualitas hidup warganya, terhadap kualitas lingkungan, kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya, serta terhadap citra Indonesia di mata masyarakat internasional.

Mari kita jadikan kota-kota di Indonesia menjadi smart city yang diawali dengan desain yang smart. Mari kita jadikan provinsi-provinsi di Indonesia menjadi smart province yang diawali dengan desain yang smart. Mari kita rancang ibu kota baru di Kalimantan Timur menjadi kota dan kawasan yang benar-benar smart desainnya yang menjadi pionir kota yang menjadi rujukan-rujukan dunia. Terakhir, mari kita bersama-sama menjadikan smart Indonesia. [] Admin/setkab.go.id

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top