Regional

Penduduk Jabar 2020 Tembus 50 Juta, Remaja 12,5 Juta 

BOGOR-KITA.com, KOTA BANDUNG – Jumlah penduduk Jawa Barat (Jabar) tahun 2020 diprediksi tembus angka 50 juta jiwa.

Hal ini dikemukakan Ketua TP PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil usai memberikan arahan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN Jabar, di Grand Aquila Hotel Jalan Dr Djunjunan No. 116 Bandung, Kamis (5/3/2020).

Dalam catatan BOGOR-KITA.com, jumlah ini meningkat dari 48,68 juta jiwa pada 2018, dan 49,02 juta jiwa pada 2019.

Menurut Atalia, prediksi penduduk Jabar capai 50 juta di tahun ini merupakan tantangan yang memerlukan dukungan semua pihak, karena pengendalian yang tidak maksimal dapat melahirkan dampak negatif jangka panjang, seperti kemiskinan, pengangguran, hingga penurunan kualitas kesehatan dan lingkungan.

Baca juga  Karantina di Desa Kasomalang Kulon dan Tanimulya Dapat Makan 3 Kali Sehari

“Jawa Barat ini diprediksi tahun ini mencapai 50 juta penduduk, mereka rata-rata kelahirannya juga tinggi, sehingga saya kira ini PR untuk kita semua, karena ketika pengendalian terkait dengan penduduk ini tidak bisa dilakukan secara maksimal maka akan banyak sekali dampaknya, mulai dari kemiskinan, pengangguran, kualitas kesehatan lingkungan, dan ini dampaknya luar biasa,” ujar Atalia.

Untuk itu Atalia berharap program kolaboratif ini akan terus berkembang guna memudahkan BKKBN menjangkau target sasaran dan mencakup isu-isu strategis kependudukan, sehingga visi masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat digapai.

“Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa terus berkembang, bisa terus langsung menohok kepada sasaran. Mudah-mudahan target, khususnya untuk masyarakat yang sehat sejahtera dan juga berkualitas bisa terlaksana,” harapnya.

Baca juga  Masuk Musim Penghujan, Bupati Purwakarta Imbau Warga Waspada DBD

Dilansir dari Humas Pemprov jabar, Kepala BKKBN Kantor Perwakilan Jabar Kusmana mengatakan bahwa Banggakencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) merupakan program yang ditujukan untuk menyasar generasi milenial. Karenanya, program ini menjadi penting karena sekitar 25 persen penduduk Jabar termasuk pada target program Banggakencana.

Selain itu, Kusmana juga menekankan pentingnya program ini untuk didukung oleh berbagai pihak, mengingat jumlah 50 juta penduduk terbilang sangat besar, bahkan berpotensi berlipat hingga 75 juta penduduk pada tahun-tahun mendatang.

“Saat ini generasi remaja, di Jawa Barat khususnya, hampir 25 persen penduduknya remaja, mereka konotasinya tidak lagi bisa menerima bahasa-bahasa yang lama. Kita harus mendidik mereka sesuai dengan zamannya. Itu sebab mengapa BKKBN mencoba untuk me-rebranding pesan dengan sasaran milenial,” kata Kusmana.

Baca juga  Gedung Sate Luncurkan TRC Gesit Tuntas

“Jumlah 50 juta itu bukan jumlah yang sedikit. Dalam 50 juta itu remajanya ada 12,5 juta. Kalau remaja ini menikah, punya anak 2 saja, berarti akan lahir 25 juta lagi penduduk yang akan datang, bertambah lagi menjadi 75 juta. Belum yang lansia, beliau-beliau orangtua kita kan mesti dirawat juga, tidak boleh kita telantarkan. Sebab itu program ini menurut saya ini penting untuk mendapatkan perhatian dan dukungan,” jelasnya. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top