BOGOR-KITA.com – Walikota Bogor Bima Arya kembali blusukan ke kawasan Suryakencana. Sebelumnya, Bima mengontrol lokasi bakal pedestrian yang akan dibangun untuk mempercantik kawasan pecinaan itu. Blusukan Kamis (30/8/2018), Bima berdialog dengan puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang akan direlokasi ke Sukasari.
Dalam blusukan, Bima didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Chusnul Rozaqi, Kepala Satpol PP Heri Karnadi, Kepala Dishub Rakhmawati, Camat Bogor Tengah Agustiansyach, Dinas Koperasi dan UMKM, Lurah dan Lurah Gudang.
Satu per satu pedagang ditanyai oleh Bima Arya hingga titik akhir di Gang Aut. Sejumlah pedagang mengaku sudah berjualan di kawasan itu sejak lama. Ada juga yang mengaku baru berjualan di bawah satu tahun.
Iswanto (53), pedagang kue basah yang biasa berjualan di depan Toko Ngesti mengaku sudah berdagang sekitar 30 tahun. Terkait akan dipindahkan, Iswanto mengatakan siap mendukung program pemerintah demi kepentingan orang banyak.
“Kalau ada wacana ditata bagus, harus didukung,” ujarnya.
Ia menambahkan, selama proyek berlangsung, dirinya tidak mempermasalahkan jika jualannya harus direlokasi.
“Jualannya ngalah dulu kalau mulai pembangunannya. Lebih cepat, lebih baik. Yang penting nanti setelah selesai pengerjaannya bisa dagang lagi. Apalagi tadi dengar dari Pak Wali selain dipercantik trotoarnya, pedagangnya juga akan dibina,” kata Iswanto.
Dukungan tidak hanya datang dari para PKL, dalam dialognya dengan para pemilik toko pun cukup mendapatkan respon positif.
Mansyur (80), generasi kedua pemilik Toko Naga Mas, menyatakan apresiasinya kepada pemerintah dalam melakukan penataan kawasan sehingga bisa menghidupkan kembali nafas ekonomi kawasan itu yang saat ini mati suri jika sudah melewati jam 17.00 WIB.
“Hebat. Luar biasa. Semoga kawasan ini hidup kembali. Kalau dipercantik, jalur ini ramai, makin banyak orang jalan, belanja, ekonomi ikut hidup. Terus yang biasanya toko tutup jam 5 sore, bisa buka hingga larut malam karena ramai. Otomatis, ada penambahan shift karyawan. Sehingga tersedia lapangan pekerjaan baru lagi,” ujar Mansyur.
Bima dan rombongan beranjak ke lokasi berikutnya, yakni Pasar Sukasari yang akan menjadi tempat relokasi para PKL dan pedagang basah malam hari yang biasa berjualan di Suryakencana.
“Jadi penataan ini harus dihitung dengan cermat semua aspek, ukuran trotoar, tempat parkirnya, termasuk pedagang-pedagangnya. Kebijakan pemkot adalah memuliakan pedagang, menertibkan kawasan. Pedagang akan kita jaga untuk tidak digusur, sejauh memang mereka sudah berdagang cukup lama,” ungkap Bima.
Bima menyimpulkan, ada sekitar 53 PKL yang berjualan di sisi kanan Jalan Suryakencana. “Kita siapkan tempat yang cantik untuk mereka yang sudah lama berjualan. Untuk yang baru berdagang akan kita geser atau direlokasi ke tempat lain. Pedagang yang baru ada sekitar 30 persen. Terus 40 persen pedagang dari data tadi merupakan warga dari luar Kota Bogor,” pungkasnya. [] Admin