Sonic Tomography
BOGOR-KITA.com– Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki alat yang mampu mendeteksi pohon keropos atau tidak. “Namanya Sonic Tomography,” kata Division of Timber Engineering and Wood Building Design dari Fakultas Kehutanan IPB, Lina Karlinasari di Bogor, Senin (12/1).
Sayangnya, sampai kejadian pohon tumbang yang menewaskan 5 orang, Minggu (11/1), Pemkot Bogor, KRB atau LIPI belum pernah meminta IPB melakukan pemeriksaan pohon. “Yang memakai alat itu justru Pemerintah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Lampung. Kita sendiri sudah lama sampaikan surat resmi kepada Pemkot Bogor, tapi sampai pohon tumbang, belum ada respon,” jelas, Senin (12/1).
Alat milik IPB itu, imbuh Lina, satu-satunya di Indonesia. “Kami beli dari Jerman seharga Rp250 juta. Untuk mendeteksi pohon hanya dibutuhkan waktu 10 sampai 15 menit dengan hasil sangat akurat,”paparnya.
Lina menyarankan agar Pemkot Bogor mengambil langkah cepat. Pasalnya, masih ada ratusan pohon besar di Kota Bogor yang terancam tumbang akibat keropos.
“Sudah beberapa kali pohon di jalan raya tumbang dan meminta korban jiwa. Jangan lagi terulang,”pintanya.
Gayung bersambut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor mulai melakukan pengecekan bersama IPB menggunakan alat yang dimaksud. Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan pada DKP Kota Bogor, Dian Herdiawan mengakui, selama ini pengecekan pohon di Kota Bogor dilakukan secara manual. “Sekarang kita usulkan menggunakan Sonic Tomography yang hanya dimiliki oleh IPB,” katanya.
Dian mengatakan, Sonic Tomography itu mampu melakukan general chek-up pohon sehingga diketahui suatu pohon sehat atau sudah keropos. “Ya, kita baru mau melakukan kerjasama dengan IPB, Insya Allah bisa dilakukan di tahun 2015 dan langsung mengecek seluruh pohon di Kota Bogor. Sedangkan pengecekan pohon di KRB itu berada di ranah LIPI,” tukas dia.[] Harian PAKAR/Admin