BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Keinginan warga Kabupaten Bogor untuk berangkat menunaikan ibadah haji sangat tinggi, sehingga dari kuota yang tersedia daftar tunggu sudah mencapai 19-20 tahun.
Menurut Junaidi dari Pelayanan Haji dan Umroh Kabupaten Bogor, untuk jumlah kuota jemaah haji tahun 2020 masih menunggu keputusan Kementerian Agama. “Kami masih menunggu Peraturan Menteri Agama soal kuota Haji tahun ini. Kalau mengacu pada 2019, Kabupaten Bogor mendapatkan 3.473 kursi,” ungkap Junaidi kepada BOGOR-KITA.com di kantornya, Selasa (14/1/2020).
Sementara pada 2019 lalu, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 231 ribu. Rinciannya adalah haji reguler sebanyak 214 ribu dan haji khusus 17 ribu. Dari jumlah tersebut, terdapat tambahan kuota 10.000.
“Kami berharap ada tambahan kuota haji seperti tahun lalu, untuk Kabupaten Bogor mendapatkan tambahan 27 kursi,” jelas Junaidi.
Tentang daftar tunggu naik haji Kabupaten Bogor pada 2019 sudah 18 tahun. Pada tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat menjadi 19 sampai 20 tahun, karena kian banyaknya warga yang ingin berangkat haji dan kuota yang tersedia sangat terbatas.
Soal biaya haji reguler, Junaidi juga belum bisa memastikan karena masih menunggu pengumuman dari Kementerian Agama. “Kalau mengacu tahun kemarin sekitar Rp 35 juta,” sambung Junaidi.
Sementara pihak pemerintah melalui Menteri Agama Fachrul Razi terus mengupayakan tidak ada kenaikan untuk besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2020. Fachrul memastikan, meski ada kenaikan biaya komponen haji yakni pesawat dan visa, jamaah haji tetap membayar sebesar biaya haji tahun sebelumnya.
Sedangkan pelayanan pendaftaran Haji dan Umroh di Kabupaten Bogor sudah cukup baik dan cepat, meski belum menggunakan nomor antrian elektronik. [] Anto
