Kab. Bogor

Kuatkan Hati

Oleh Ade Yasin

(Bupati Bogor, Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor)

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Berbagai macam berita muncul di media terkait penyikapan masyarakat terhadap virus corona dan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Ada yang sangat peduli. Seorang anak sekolah misalnya, merasa belum tenang kalaupun sekolah kembali dibuka Juli mendatang. Demikian juga seorang ibu, mengatakan merasa belum tenang membiarkan anaknya ke sekolah apabila dibuka bulan Juli mendatang.

Tetapi di sisi lain, kita juga melihat berita yang menggambarkan sikap masyarakat yang berbeda, karena tetap berada dalam kerumunan seperti di pasar dan lainnya.  Ada juga yang melawan ketika aparat memperingatkan mereka untuk membubarkan diri. Demikian juga ada yang marah ketika ditegur petugas karena tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Situasinya ada yang patuh pada imbauan dan aturan PSBB, tetapi ada juga yang tidak.

Situasinya memang dilematis. Terlebih, imbauan diam di rumah sudah berlangsung cukup lama, sudah lebih dua bulan. Wajar memang jika mulai timbul rasa jenuh, mulai timbul rasa bosan atau bete. Bagi masyarakat yang terdampak, situasinya lebih serius lagi.

Pertanyaannya sekarang adalah, apakah kita harus mengalah kepada rasa jenuh dan rasa bosan, lalu mulai melakukan kegiatan seperti biasa, atau tetap bertahan diam di rumah sampai virus corona terkendali dan tidak lagi mengancam, atau sampai vaksin ditemukan?

Sebagai Bupati Bogor dan sebagai Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, saya tidak akan membiarkan warga Kabupaten Bogor mengalah kepada rasa jenuh, dan menurut pada rasa bosan dan bete. Sebagai penanggung jawab tertinggi penanganan covid-19 di Kabupaten Bogor, saya tetap meminta seluruh warga Kabupaten Bogor untuk diam di rumah, beribadah di rumah, memakai masker bila terpaksa keluar rumah, tetap rajin cuci tangan dan lain sebagainya sesuai protokol kesehatan.

Baca juga  Beras 18.000 Ton Untuk Masyarakat

Saya belum membiarkan warga Kabupaten Bogor mengalah kepada rasa jenuh, menurut pada rasa bosan dan bete, karena virus corona masih belum bisa dikendalikan. Virus corona masih berbahaya dan mematikan.

Jumlah yang meninggal per hari Kamis (14/5/2020) kemarin sudah mencapai 1.043 orang. Mungkin, ada yang sudah tidak sensitif dengan angka kematian itu, karena dianggap sudah menjadi pembicaraan sehari-hari. Tetapi bagi saya, angka itu menakutkan. Bagaimana tidak, virus corona masuk ke Indonesia awal Maret 2020, atau baru 75 hari. Ini berarti ada kematian sebanyak 13,9 orang per hari karena corona.

Warga Kabupaten Bogor sendiri sudah 75 orang yang meningal karena corona, 11 orang yang sudah positif corona, 64 masih dalam status pasien dalam pengawasan atau PDP. Adakah yang bisa menghidupkan mereka kembali?

Sampai saat ini ada sebanyak 127 orang yang terkonfimasi positif yang dirawat di rumah sakit di Kabupaten Bogor. Belum lagi jumlah orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan yang jumlahnya masing-masing 293 dan 463 orang, angka yang sangat banyak.

Baca juga  Komisi IX DPR RI Dorong Kemenkes Bangun RSUD Parung

Urusan corona adalah urusan nyawa, urusan yang tidak bisa dimain-mainkan, tidak bisa dicoba-coba karena tidak ada yang bisa menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal.

Dua hari terakhir corona makin ganas. Bila sebelumnya jumlah tertular baru berada pada angka paling tinggi 400-an per hari, maka pada  Rabu (13/5/2020) melonjak tinggi mecapai 689 orang. Pada Kamis (14/5/2020) turun, tetapi angkanya masih tinggi mencapai 568 orang.

Corona di Jakarta juga masih ganas. Bila sebelumnya penularan sudah berada di bawah angka 100 per hari, dalam dua hari terakhir melonjak. Hari Rabu (13/5/2020) jumlah tertular baru sebanyak 183 orang. Hari Kamis (14/5/2020) ada penurunan, tetapi angkanya masih di atas 100 orang atau persisnya 134 orang.

Penularan di Kabupaten Bogor sendiri melandai. Dua hari terakhir pertambahan positif baru 4 orang. Tetapi karena corona di Jakarta masih ganas, maka kita sebagai warga yang wilayahnya berbatasan dengan Jakarta, belum bisa tenang, mengingat rata-rata warga Kabupaten Bogor yang tetular corona adalah karena berinteraksi dengan Jakarta.

Karena itu pula saya meletakkan fokus penanganan covid-19 pada masa PSBB tahap ketiga ini terkait dengan mudik yang dilarang. Aparat kepolisian sudah memutar balik sekitar sekitar 4.800 kendaraan yang semula ingin masuk Kabupaten Bogor.

Saya sendiri sudah berpesan kepada camat, lurah, dan RT/RW untuk sigap ketika ada warga yang mudik. Jika ada coba-coba mudik, harus langsung diperiksa ke rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah.

Baca juga  Jemaat HKBP Betlehem Cilebut: Harapan Kami Cuma Satu, Bisa Beribadah dengan Damai

Saya sepenuhnya memahami makna mudik, betapa istimewanya berkumpul dengan sanak keluarga. Tetapi karena terkait dengan urusan nyawa, maka saya tidak ingin mengambil risiko, saya fokus mencegah mudik.

Oleh sebab itu, saya meminta seluruh warga Kabupaten Bogor, kuatkan hati, pertahankan tetap di rumah, lanjutkan pakai masker jika terpaksa ke luar rumah, sering-sering cuci tangan, jauhi kerumunan. Kuatkan hati, lawan rasa bosan, lawan rasa jenus dan bete.

Sebagai penguat hati, saya ingin mengutip pesan pidato Presiden Uganda Yoweri Museveni.

“Dalam situasi perang (militer), tidak ada yang meminta siapa pun untuk tetap di dalam rumah. Anda tetap di dalam ruangan sebagai pilihan terbaik, tanpa ada yang meminta. Bahkan, jika Anda memiliki ruang bawah tanah, Anda bersembunyi di sana selama peperangan berlangsung. Selama perang, Anda tidak menuntut kebebasan. Anda rela menukarkan kebebasan demi bertahan hidup. Selama perang, Anda tidak mengeluh kelaparan. Anda sabar menahan kelaparan dan berdoa agar masih hidup untuk bisa makan lagi.”  

Menurut situs worldometers.info,  sampai tanggal 14 Mei 2020, jumlah kasus corona di Uganda hanya 139 kasus. Tidak ada kematian.

Semoga hati kita dikuatkan, bersama kita bisa mengalahkan corona. Insya Allah []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top