Nasional

MUI Imbau Masyarakat Zona Merah Salat Idul Adha di Rumah

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A mengimbau umat muslim yang berada di kawasan tempat tinggal dengan kategori penularan virus corona tinggi (zona merah) untuk melaksanakan Salat Idul Adha di rumah.

Hal itu dikemukakan Asrorun Ni’am Sholeh saat konferensi pers di Media Center Graha BNPB Jakarta, Selasa (28/7/2020).

Asrorun Ni’am Sholeh, M.A mengimbau umat muslim Tanah Air untuk tetap menerapkan protokol kesehatan demi menjaga keselamatan bersama dari COVID-19, dalam memperingati dan menunaikan ibadah pada Hari Raya Idul Adha 1441 H.

“Hindari kerumunan yang punya potensi untuk terjadinya penularan. Apalagi tidak disiplin menggunakan masker, menjaga jarak yang bisa menjadi masalah dalam hal kesehatan dan juga keselamatan,” tegas Asrorun.

Mulai dari pelaksanaan shalat Idul Adha, Asrorun mengimbau masyarakat untuk tetap menyesuaikan kondisi faktual di kawasannya. Dalam hal ini penting bagi masyarakat untuk mengetahui risiko penularan di wilayahnya.

Baca juga  Petani Binaan Dompet Dhuafa Jabar Turut Sumbang Hasil Tani Dalam Bingkisan Daging

“Ketika kita berada di suatu kawasan yang sudah mulai terkendali, maka pelaksanaan shalat Idul Adha dapat dilaksanakan di masjid secara berjamaah. Tetapi harus tetap istiqomah menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, kemudian wudhu dari rumah, membawa sajadah sendiri, menjaga jarak,” tutur Asrorun.

Lain halnya jika kawasan tempat tinggal termasuk pada kategori penularan tinggi, Asrorun mengimbau masyarakat sebaiknya melaksanakan salat Idul Adha tetap di rumah.

Di samping itu, saat akan melaksanakan shalat Idul Adha, masyarakat harus memastikan kodisi kesehatan diri terlebih dahulu agar tidak membahayakan diri dan orang lain.

“Kemudian juga memastikan kondisi kesehatan kita tetap fit. Ketika kita melihat bahwa diri kita sedang sakit, atau memiliki penyakit bawaan, maka sebaiknya tetap salat di rumah saja,” tambah Asrorun.

Sementara itu, dalam rangkaian ibadah pemotongan hewan kurban, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil oleh pihak terkait untuk tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19, diantaranya adalah:

  1. Optimalisasi sarana yang telah tersedia, seperti Rumah Potong Hewan (RPH). Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan yang biasanya terjadi saat penyembelihan hewan kurban.
  2. Pihak yang melaksanakan kurban disunnahkan untuk menyembelih hewan kurbannya sendiri. Namun dalam kondisi seperti saat ini, penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi atau diwakilkan oleh orang yang memiliki keahlian.
  3. Jika terdapat hambatan untuk bekerja sama dengan RPH, maka penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan di tempat biasa namun tetap pastika protokol kesehatan tetap dijalankan.
Baca juga  MUI Kota Bogor Siapkan 61 Ulama Muda

Di samping menerapkan protokol kesehatan saat melakukan ibadah kurban, Asrorun mengingatkan kepada seluruh umat Islam untuk tetap memastikan kesehatan hewan kurban agar tetap memenuhi syarat untuk bisa dijadikan kurban.

“Untuk itu, kita secara bersama-sama memperhatikan juga kondisi kesehatan hewan. Hewan yang akan kita sembelih, untuk kepentingan kurban dipastikan memenuhi syarat untuk dijadikan kurban dari sisi usia, dari sisi kesehatan,” ucap Asrorun.

Proses distribusi daging hewan kurban pun turut menjadi perhatian dalam penerapan protokol kesehatan. Pada hal ini, Asrorun menghimbau kepada panitia kurban untuk menghindari antrian saat membagikan daging kurban.

“Panitia kurban, dan juga lembaga sosial yang bergerak di bidang pelayanan ibadah, pada saat distribusi jangan lagi masyarakat antri. Tetapi, panitia bergerak mendatangi mustahik untuk kepentingan distribusinya,” tutur Asrorun.

Baca juga  Ada Festival Kuliner Nusantara dan Belanja Untung di Blok M Square

Dalam menutup konferensi pers, Asrorun memberikan ucapan selamat Idul Adha bagi seluruh umat Islam dan mengingatkan untuk ikut berkontribusi demi ketaatan dan solusi atas masalah sosial yang terjadi.

“Saya mengucapkan selamat menyongsong Idul Adha 1441 Hijriah. Idul Adha yang akan kita laksanakan harus berkontribusi untuk kepentingan ketaatan kita kepada Allah, sekaligus juga solusi atas masalah sosial yang terjadi,” tutupnya. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top