Nasional

Menulis Berita Jangan Pernah Lupa Cover Both Side

BOGOR-KITA.com – Hari ini Hari Pers Nasional. Menulis berita jangan pernah lupa cover both side. Itu tanda tulisan itu ditulis oleh wartawan.  Sekarang musim konflik. Tetapi, kalau berita ditulis cover both side, konfliknya akan seimbang.

Pemberitaan terkait konflik agama di media sering ditulis satu sisi, dari satu narasumber atau one source seperti polisi atau pejabat saja, sehingga tidak ada verifikasi.

Hal tersebut dikemukakan Direktur SEJUK Ahmad (Alex) Junaidi dalam diskusi Media sebagai Penggerak Perubahan pada #RamaiDamai Festival, yang digelar Search for Common Ground di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).

Hal yang sama disampaikan jurnalis New Naratif, Febriana Firdaus. Menurut Febriana, dalam menulis berita penting untuk menulis secara cover both side tidak diambil dari satu sisi saja. “Saya tidak mewawancarai polisi, tetapi langsung ke sumber-sumber utama seperti para korban dan penting sekali mengetahui latar bekakang dari konflik antaragama itu sendiri,” kata Febriana.

Baca juga  Search for Common Ground Indonesia Sumbang Dana untuk 7 Seniman

Ia mencontohkan kejadian pembakaran gereja di Aceh Singkil, sebelum menulis berita dirinya melakukan riset, menghubungi narasumber dari kelompok Islam dan dari pihak gereja. Menurut Febriana, terdapat relasi kuasa yang timpang dalam pemberitaan. Untuk itu, Febriana mengatakan jurnalis harus mampu membongkar relasi kuasa dalam kasus-kasus konflik antaragama.

Lebih lanjut Febriana menuturkan penting untuk memberitakan peristiwa – peristiwa dengan cara jurnalisme damai, tidak provokatif dan tidak berdasar clickbait. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top