Kab. Bogor

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Sosialisasikan Pembuatan Kompos dari Kotoran Sapi di Desa Cihideung Ilir

BOGOR-KITA.com, CIAMPEA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNT) dari IPB University mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan kompos dari kotoran sapi di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Cihideung Ilir, H. Ilman beserta Perangkat Desa. Selain itu, dihadiri juga oleh Masyarakat Desa, Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani dan Peternak. Mahasiswa KKNT bekerja sama dengan dosen dari IPB University, Verika Armansyah Mendrofa, S.Pt., M.Si.

Pembuatan kompos dari kotoran sapi merupakan praktik pertanian berkelanjutan yang mengubah limbah organik menjadi sumber daya berharga. Melalui proses fermentasi, kotoran sapi yang kaya nutrisi diubah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. Kompos ini tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman, tetapi juga memperbaiki struktur tanah sehingga mampu menahan air lebih baik. Untuk mempercepat proses pembuatan kompos, seringkali digunakan bantuan cacing tanah (Lumricus Rubelus) yang berperan sebagai dekomposer alami. Aktivitas cacing tanah menghasilkan kompos yang lebih stabil, homogen, dan kaya akan nutrisi. Dengan demikian, kompos dari kotoran sapi, terutama yang difermentasi dengan bantuan cacing, menjadi alternatif pupuk organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca juga  Warga Kampung Ciputih Rumpin Tolak Rencana Pembangunan Peternakan Ayam

Menurut Koordinator Desa Kelompok KKNT Inovasi IPB University Desa Cihideung Ilir, Gunawan Rahayu, “Ide sosialisasi dan praktek pembuatan kompos dari kotoran sapi ini muncul karena kurangnya pemanfaatan kotoran sapi di desa tersebut yang seharusnya jika dimanfaatkan bisa menjadi sumber utama pupuk dan bernilai ekonomis bagi masyarakat.”

Pembuatan kompos dari kotoran sapi menggunakan cacing tanah Lumbricus rubellus merupakan metode yang efektif dan ramah lingkungan. Dengan menggunakan keranjang sebagai media, kotoran sapi dicampur dengan cacing tanah dalam perbandingan tertentu. Proses fermentasi akan terjadi secara alami di dalam keranjang yang tertutup. Cacing tanah akan mengurai kotoran sapi menjadi kompos yang kaya nutrisi dalam beberapa minggu. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, perlu diperhatikan tingkat kelembaban dan suhu media kompos. Kompos yang dihasilkan sangat baik untuk menyuburkan tanaman karena kaya akan humus dan mikroorganisme bermanfaat.

Baca juga  IPB University Kembangkan eDNA Metabarcoding Demi Kelestarian Hayati Laut

“Dengan sosialisasi dan praktek kompos sapi ini, diharapkan warga Desa Cihideung Ilir dapat termotivasi untuk memanfaatkan kotoran sapi menjadi kompos yang bernilai ekonomis bagi kesejahteraan petani, peternak dan warga sekitar,” jelasnya.

Kepala Desa Cihideung Ilir mewakili peserta kegiatan mengucapkan terima kasih kepada kelompok KKNT Inovasi IPB University atas pendampingannya. “Mudah-mudahan ini semua akan memberikan manfaat bagi petani, peternak dan masyarakat Desa Cihideung Ilir,” tutup H. Ilman.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top