Regional

Mahasiswa KKN-T IPB University Ziarah ke Makam Mbah Kuwu Sangkan di Cirebon

mbah kuwu sangkan

BOGOR-KITA.com, CIREBON – Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University kelompok Cirebon-07 mendapatkan lokasi yang memiliki salah satu wisata religi yang sudah cukup terkenal di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Wisata religi itu adalah Keramat Talun Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Sangkan yang berlokasi di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Wisata religi ini merupakan petilasan sekaligus makam keramat dari Mbah Kuwu Sangkan, yaitu raja atau penguasa pertama sekaligus pendiri Cirebon. Tim KKN-T kemudian menggali lebih dalam tentang sejarah wisata religi tersebut sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat.  Unsur kebudayaan yang kental terutama dari segi arsitekturnya yang identik dengan batu bata merah menjadi salah satu daya Tariknya.

Baca juga  Covid-19 Kota Bogor, Positif Turun, 22, Sembuh Melonjak, 24

Mbah Kuwu Sangkan yang memiliki nama asli Pangeran Walangsungsang atau yang bergelar Pangeran Cakrabuana sangat berjasa bagi Cirebon karena ia membangun Cirebon dari berbagai aspek, seperti aspek ekonomi, pendidikan, kebudayaan, hingga agama khususnya agama Islam.  “Mbah Kuwu Sangkan punya nama asli Pangeran Walangsungsang. Ayahnya adalah  Prabu Siliwangi IX dan ibunya Nyi Subang Larang,” jelas Ustadz Hariri, saat dikunjungi awal bulan Juli lalu.

Ustadz Hariri lanjut menjelaskan mengenai kegiatan rutinan di Keramat Talun. Kegiatan tersebut tidak jauh dari kegiatan keagamaan khususnya Islam seperti mengaji, berdoa, dan tahlilan.  “Kegiatan tahlilan disini menjadi asal muasal dari nama Talun. Awalnya dari bahasa Arab yaitu kata tahlilun atau tahlil,” tuturnya.

Baca juga  Cegah Tawuran Pelajar, Pemkab Karawang Kumpulkan 350 Kepsek

“Generasi muda jangan sampai lupa ya tentang sejarah Indonesia. Sejarah Cirebon khususnya Mbah Kuwu Sangkan ini termasuk ke dalam sejarah Indonesia dan banyak hubungannya dengan kerajaan besar contohnya Kerajaan Pajajaran,” ungkapnya.

Tak hanya dari kalangan orang tua, pengunjung Keramat Talun juga ada dari kalangan pelajar. Anya (19) menjelaskan bahwa alasannya berkunjung ke Keramat Talun adalah mengikuti kegiatan rutin dari pondok pesantren tersebut menjelang lebaran haji atau Idul Adha. “Awalnya kita ke makam Sunan Gunung Djati dulu baru kesini,” jelasnya. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top