Kab. Bogor

KKN 40 Hari, Mahasiswa  IPB Bikin Data Desa Presisi di Desa Kiarasari, Sukajaya, Kabupaten Bogor

Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) selama 40 hari, mahasiswa IPB bikin data desa presisi (DDP) di Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Mahasiswa IPB University yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T), menjalankan progam data desa presisi (DDP) di Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Mereka adalah 10 mahasiswa multidisiplin yang berasal dari Departemen Teknologi Hasil Hutan, Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, serta Departemen Agronomi dan Hortikultura.

Dalam melaksanakan program DDP, mereka didampingi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University.

Mahasiswa itu melakukan Kuliah Kerja Nyata-Tematik selama 40 hari, 20 Januari 2021 hingga 28 Februari 2021.

Program data desa presisi bertujuan untuk membangun data desa yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi sehingga bisa memberikan gambaran kondisi aktual desa yang sesungguhnya.

“Program membangun DDP terdiri dari dua tahap yang meliputi pengambilan data spasial dengan menerbangkan drone untuk mengambil data berupa gambar atau foto yang diambil dari udara. Kemudian dilanjutkan dengan tahap verifikasi batas-batas desa hingga batas wilayah per Rukun Warga,” ungkap Sayyid Al Bahr Maulana, dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (25/2/2021).

Baca juga  Jelang Libur Panjang, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Raya Puncak

Perwakilan dari LPPM IPB University tersebut menambahkan bahwa proses pengambilan data spasial dengan mengunakan drone tersebut dipiloti  oleh mahasiswa KKN-T IPB University. Mereka didampingi fasilitator dari LPPM, Muhammad Rizal dan Adam Santrio.
Tahap kedua yaitu proses pengambilan data sensus melibatkan warga desa, khususnya pemuda desa sebagai enumerator yang diikuti sebanyak 118 orang.

Pengambilan data tersebut diawali dengan pelatihan yang difasilitasi oleh Sayyid Al Bahr Maulana.
“Pelatihan tersebut diselenggarakan untuk memberikan pemahaman tentang proses pengambilan data desa presisi dengan menggunakan aplikasi MERDESA. Selama pelaksanaan sensus, juga didampingi oleh mahasiswa KKN IPB University,” jelas pengurus Unit Data Presisi (UDP) LPPM IPB University tersebut.

Baca juga  Rudy Susmanto Minta Pemkab Bogor Antisipasi Gangguan Pemilu Akibat Cuaca Ekstrem

Agus Purwadi selaku Ketua Kelompok Mahasiswa KKN-T IPB University di Desa Kiarasari, terkesan dengan program DPP. “Membangun data desa presisi dalam program KKN-T dapat membantu desa dalam menentukan rencana pembangunan desa ke depannya dan berguna untuk mengembangkan potensi desa yang selama ini belum tereksplorasi,” ujar Agus.

Program ini juga diterima dengan baik oleh warga desa, sebagaimana dikatakan Ridwan Jainal, “Mereka sangat senang dengan adanya kegiatan KKN-T Mahasiswa IPB University, karena program tersebut dapat meningkatkan partisipasi warga desa terkhusus memberdayakan para pemuda desa untuk membangun data desa presisi bagi kebutuhan Desa Kiarasari.”

Sekretaris Desa Kiarasari tersebut juga juga mengharapkan partisipasi pemuda desa setempat.  “Desa ini memiliki delapan RW, sehingga dengan partisipasi mereka, tentu bukan hanya mendapatkan pengetahuan serta pengalaman, tapi juga sangat bermanfaat pada seluruh warga RW itu sendiri, ” ungkapnya.

Baca juga  Bima Arya dan Dirut Tirta Pakuan Donor Plasma Konvalesen

Program membangun DDP yang sedang dijalankan oleh Mahasiswa KKN-T IPB University di Desa Kiarasari merupakan gagasan yang sedang dijalankan secara khusus di LPPM IPB University. Gagasan ini diusung oleh Dr Sofyan Sjaf.

“Program tersebut digagas untuk dapat menjadi solusi pembangunan nasional ke depannya, yang dimulai dari Data Desa Presisi. Sebab desa secara khusus tentu memiliki potensi sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nasional, sehingga data yang dimiliki haruslah bersifat aktual. Pasalnya, hingga kini potensi desa masih belum optimal pengelolaannya. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya basis data untuk pembangunan wilayah pedesaan,” tegas Wakil Kepala LPPM IPB University bidang Pengabdian kepada Masyarakat tersebut.

Untuk itulah, ia merancang program membangun DDP untuk menjawab permasalahan tersebut dan kini sudah diterbitkan menjadi buku Data Desa Presisi pada 2021 ini. [] Admin

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top