Kab. Bogor

Kanalisasi Tidak Efektif Selesaikan Kemacetan Puncak

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan sistem rekayasa lalu lintas kanalisasi 2:1 di Jalur Puncak tidak efektif mengatasi masalah kemacetan di jalur tersebut. Ade Yasin menegaskan satu-satunya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah membuka jalur baru yang disebut Poros Tengah Timur dari Sentul sampai Cipanas.

Penegasan tersebut dikemukakan Ade Yasin saat tampil di acara Newsline Live di Metro Tv, Selasa (24/12/2019) pukul 14.30 WIB. Ade Yasin mengatakan pihaknya bersama Bupati Cianjur dan Bupati Karawang sepakat mendorong pemerintah pusat untuk membangun Jalur Puncak II atau Poros Tengah Timur (PTT).

Ade Yasin menyebutkan sejumlah kendala kanalisasi 2:1 di antaranya, lebar jalan yang tidak sama di sepanjang jalur Puncak dan adanya bottleneck di beberapa titik.

Baca juga  Update Covid-19 di Kabupaten Bogor 22 Maret: 5 Positif

Selain itu Ade Yasin mengatakan perilaku angkot menaikturunkan penumpang di pinggir jalan yang menghambat atau memperlambat arus lalulintas yang berakumulasi menjadi kemacetan panjang. Ade Yasin juga menyinggung para pengendara sepeda motor yang sulit dikendalikan.

“Saat ujicoba kanalisasi ada sekitar 60 traffic cone yang hilang,” kata Ade Yasin.

Kanalisasi diujicoba sebagai langkah Pemkab Bogor untuk menjawab keluhan warga Puncak yang mengalami keterbatasan gerak. Kanalisasi 2:1 dimaksudkan memberi kebebasan warga kawasan Puncak untuk hilir mudik (bekerja, ke rumah sakit, silaturahmi), dari dan menuju kediaman masing-masing yang selama ini dibatasi oleh sistem One Way.

Namun kanalisasi 2:1 dinilai tidak efektif.

Ade Yasin dalam beberapa kesempatan mengangkat isu pembangunan Jalur Puncak II.

Baca juga  Polres Bogor Amankan 4 Penimbun Masker Beromzet Rp160 Juta

Salah satunya saat mengikuti forum Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang dihadiri sekitar 3.000 pejabat mulai dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur, Bupati dan Walikota dari seluruh Indonesaia di Sentul International Convention Center (SICC), Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Rabu (13/11/2019).

 Ia meminta Kementerian PUPR meneruskan pembangunan Jalur Puncak II yang mandek sejak 2015.

 Terakhir, di Forum Tingkat Tinggi Borderline Economic Summit Ade Yasin kembali mengajak pemerintah daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor untuk bersama sama mendorong ke Pemerintah Pusat agar pembangunan jalur puncak II segera terealisasi.

“Dana pemerintah daerah sangat terbatas untuk membangun Jalur Puncak II, untuk itu kami meminta pemerintah pusat membangunnya. Menurut kajian kami perekonomian masyarakat di Bogor daerah Timur akan terangkat yang berujung pada naiknya Indeks Pembangunan Manusianya juga meningkat,” kata Ade Yasin. [] Hari

Baca juga  Ade Yasin Utus Tim Bogor Gercep Bantu Pria Renta di Cimanggis
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top