Kota Bogor

Kadisparbud Sebut Panen Raya Padi Organik di Mulyaharja jadi Momentum Kolaborasi Pengembangan Wisata AEWO

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Panen Raya Padi Organik di kawasan Agro Edu Wisata Organik (AEWO) Mulyaharja menjadi ajang penting untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan wisata dan pertanian berkelanjutan.

Sebab, panen raya padi organik ini turut dihadiri oleh sejumlah Wakil Menteri diantaranya Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Wamen Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati, Wamen Ekonomi Kreatif Irene Umar, Utusan Khusus Presiden bidang Pariwisata, Zita Anjani dan tamu undangan lainnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Iceu Pujiati menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan AEWO sebagai lahan pertanian sekaligus destinasi wisata edukatif.

“Dengan pariwisata AEWO Mulyaharja ini, kita ingin mempertahankan lahan pertanian yang ada. Mudah-mudahan ke depan, pemilik lahan seperti PT bisa ikut berkolaborasi menjaga agar kawasan ini tetap menjadi lahan pertanian,” ujar Iceu kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).

Baca juga  DKPP Kota Bogor Gelar Panen Serentak Bersama 7 KWT

Ia menjelaskan, keberadaan AEWO tidak hanya menjadi magnet wisata, tetapi juga bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan di Kota Bogor serta mendorong produktivitas ekonomi masyarakat, khususnya warga Kelurahan Mulyaharja.

Menurut data Disparbud, lanjut Iceu, selama musim liburan lalu, kunjungan ke kawasan AEWO Mulyaharja mencapai 300 hingga 400 orang per hari. Ini menunjukkan potensi besar AEWO sebagai destinasi wisata berbasis pertanian yang layak terus dikembangkan.

Namun, kata Iceu aksesibilitas masih menjadi tantangan utama AEWO Mulyaharja, sebab masih minimnya tempat parkir dan akses jalan masih belum memadai.

“Tapi ini harus menjadi tantangan yang memotivasi kita untuk terus berinovasi,” jelasnya.

Salah satu inovasi yang diusulkan adalah pengadaan transportasi lokal yang unik, seperti motor hias yang bisa mengangkut wisatawan dari titik parkir ke lokasi utama wisata.

Baca juga  Nurhayanti dan Fadli Zon Hadiri Panen Raya di Jasinga

“Masyarakat bisa ikut terlibat dengan menjadi pemandu yang memberi informasi wisata,” katanya.

Iceu juga menyinggung kondisi sektor pariwisata Kota Bogor yang belum sepenuhnya pulih. Dikatakan Ice ada dua hotel di Kota Bogor yang memilih tutup, seperti Sahira Pakuan, Sahira Paledang, sehingga ini menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama.

Sebagai solusi, Iceu mengajak pelaku industri perhotelan, pengelola destinasi wisata, influencer, hingga event organizer untuk berkolaborasi menyusun paket-paket wisata menarik bagi wisatawan yang menginap di hotel.

Ia mengaku mendapat pesan dari Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar pentingnya menggali potensi ekonomi kreatif sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan pariwisata.

“Pariwisata tidak bisa berdiri sendiri, perlu berkolaborasi dengan semua sektor ekonomi kreatif, kebudayaan, bahkan teknologi. Semuanya harus bergerak bersama untuk kemajuan pariwisata Kota Bogor,” pungkasnya [] Ricky

Baca juga  Tingkatkan Wawasan Pelaku Pariwisata, Disparbud Gelar Pelatihan
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top