Kota Bogor

Jenazah Tertukar, Dirut RSUD Kota Bogor: Saya Ambil Alih Tanggung Jawab 

Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr. Ilham Chaidir

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Heboh jenazah yang tertukar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menyebabkan petugas forensik langsung mengundurkan diri.

“Tapi saya bujuk dan saya cegah untuk tidak menyerah, dan tanggung jawab sudah saya ambil alih,”  kata Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr. Ilham Chaidir, kepada wartawan, Senin (4/1/2021).

Wali Kota Bogor  Bima Arya sempat memberikan keterangan di TV One Senin (4/1/2021) sore soal jenazah tertukar tersebut. Bima mengakui itu disebabkan kekurangan perawat. Bima mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi agar hal sama tidak tertulang lagi.

Dalam keterangannya dr. Ilham Chaidir membantah jenazah tertukar. “Kalau tertukar jika sudah keluar dari RSUD, ini masih di kamar jenazah, .jadi tidak tertukar ya,” ucap dr. Ilham.

Baca juga  Tempat Kulineran Baru, Teras Sukasari Segera Diresmikan

Berikut keterangan dr. Ilham Chaidir yang ditulis kronologis, sebagai berikut,

-Saat itu ada pasien Covid-19 meninggal di Ruang Batutulis, kedua pasien yang meninggal itu adalah berinisial W dan I, keduanya berjenis kelamin perempuan.

-Pada saat itu perawat langsung menghubungi keluarga W untuk datang Ke RSUD. Perawat memberitahukan kepada tim jenazah bahwa ada yang meninggal di Ruang Batutulis, karena jenazah positif covid-19, maka diberlakukan protokol covid.

-Tim jenazah mengambil jenazah tersebut pukul 07:00 WIB, karena memberikan kesempatan dokter untuk menjelaskan kepada keluarga agar menggunakan protokol covid-19. Keluarga sempat menolak dan ingin memandikan dan membawa pulang jenazah. Setelah dimediasi mereka akhirnya setuju protokol covid.

Baca juga  Atang Trisnanto Dukung Vaksinasi di Gedung DPRD untuk Capai Kekebalan Komunal

-Tim jenazah baru mengambil jenazah pukul 07:00 WIB karena petugas yang ada waktu itu hanya 1 orang. Karena menggunakan protokol covid yang menggunakan peti, maka diperlukan minimal 2 orang untuk mengangkat peti. Selain itu, juga untuk memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menyiapkan surat pernyataan yang menyatakan kesediaan pemakaman di alamat sesuai domisili almarhumah dan mempersiapkan pemakaman.

-Pukul 07: 30 WIB, tim jenazah masuk ke ruang Batutulis untuk mengambil jenazah. Pada saat itu perawat di ruangan Batutulis sedang ganti shift, sehingga tidak ditemukan 1 orang perawat di ruang Batutulis itu. Maka tim jenazah kesulitan untuk mencari di mana jenazah berada, sedangkan keluarga almarhumah sudah meminta untuk segera diambil.

-Akhirnya tim jenazah mencari sendiri jenazah tersebut, dan membawa ke kamar jenazah, tapi ternyata ada 2 pasien yang meninggal di ruang Batutulis dan tim jenazah belum terinfokan, dan kebetulan  sama-sama perempuan. Waktu itu keluarga almarhumah W meminta untuk melihat dan memfoto dari jauh wajah jenazah ibunya. Pada saat itu lah keluarga mengetahui bahwa yang diambil bukan jenazah almarhumah W melainkan orang lain.

Baca juga  Bima Arya Siapkan Hotel Tampung Pasien OTG

-Saat itu juga, sontak tim jenazah langsung kembali dan mengambil jenazah  W dan meminta maaf kepada keluarga di kamar jenazah. Namun apapun itu, saya akan perbaiki

“Petugas forensik saya langsung mengundurkan diri, tapi saya bujuk dan saya cegah untuk tidak menyerah, dan tanggung jawab sudah saya ambil alih,” tutupnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top