Nasional

IPB University dan PT Esri Indonesia Jalin Kerjasama Bangun Desa Berkelanjutan dengan Teknologi Geospasial

Dr Sofyan Sjaf, Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bidang Pengabdian kepada Masyarakat IPB University.
Dr Sofyan Sjaf, Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bidang Pengabdian kepada Masyarakat IPB University.

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pembangunan desa berkelanjutan merupakan salah satu isu penting yang sedang digagas oleh pemerintah dan berbagai pihak. Salah satu teknologi yang bisa dimanfaatkan di dalam pembangunan desa adalah teknologi spasial. Kedua tema utama tersebut disampaikan pada webinar yang diselenggarakan oleh IPB Univeristy bekerja sama dengan PT Esri Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Kegiatan ini diawali dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) oleh IPB University dan PT Esri Indonesia. Kerjasama ini terkait bidang pendidikan, penelitian, pengembangan dan pengabdian masyarakat serta penerapan inovasi.

MoU tersebut ditandatangani Prof Arif Satria selaku Rektor IPB University dan Cahyo Nugroho SP, MSc selaku Chief Industry Solution Officer PT Esri Indonesia. Selain itu, telah ditandatangani juga kesepakatan terkait program magang mahasiswa Kampus Merdeka oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Dr Drajat Martianto.

Baca juga  Rektor IPB Positif, Perlu Evaluasi Tata Kelola Penanganan Covid-19

Di dalam sambutannya, Prof Arif Satria berharap kerjasama ini dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat desa dan juga melahirkan lulusan yang mampu beradaptasi dalam menghadapi masa depan.

“Harapannya lulusan kita memiliki salah satu kompetensi yaitu complex problem solving. Sehingga mereka mampu menyelesaikan masalah yang berasal dari isu yang kompleks. Harapannya PT Esri juga tertarik untuk bekerja sama di lapangan membantu petani agar peran untuk mentransformasi masyarakat perdesaan bisa berjalan dengan baik,” ujar Prof Arif Satria.

Sementara itu, menurut Cahyo Nugroho, informasi spasial desa sangat dibutuhkan oleh pemerintahan dalam merencanakan program pembangunan. Namun belum sepenuhnya pemerintah desa memahami informasi geospasial serta seluk beluknya.

Baca juga  Rektor IPB University Bersama Mentan dan MenkopUKM Panen Melon di ATP Dramaga

“Di dalam mewujudkan desa yang cerdas dan berkelanjutan, sistem jaringan yang baik merupakan pondasi utama untuk mendukung pengembangan desa di Indonesia,” ungkapnya.

Selain penandatanganan MoU, kegiatan ini juga menghadirkan Ir Canserina Kurnia, Senior Solution Engineer Education PT Esri Indonedia dan Dr Sofyan Sjaf, Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bidang Pengabdian kepada Masyarakat IPB University.

“Esri sangat berkomitmen untuk men-support education di seluruh dunia. Saat ini sekitar 11 ribu universitas di dunia memakai software dan materi pengajaran dari Esri. Kami banyak berkolaborasi untuk teaching, research dan juga proyek universitas yang berbasis teknologi geospasial. Oleh karena itu kami akan banyak membantu IPB University dan LPPM dalam projek data presisi ini,” ujar Canserina Kurnia.

Baca juga  Punya Uang Rp13,5 triliun, Forbes Nobatkan Kylie Wanita Muda Terkaya se-Jagat

Sementara itu, penggagas Data Desa Presisi (DDP), Dr Sofyan Sjaf mengatakan bahwa permasalahan data merupakan bagian dari kegalauan insan akademis.

“Hingga 70 tahun Indonesia merdeka, persoalan data masih menjadi polemik yang luar biasa. Contohnya seperti data bansos atau data jumlah keluarga yang telah divaksin. Padahal hal tersebut akan berpengaruh terhadap penentuan kebijakan yang berlaku, sehingga ke depannya permasalahan ini perlu diselesaikan,” jelasnya.(SHM/Zul)

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top