Olahraga

Ini Kunci Kemenangan Chelsea atas Man-City di Final Liga Champions

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Chelsea akhirnya keluar sebagai juara Liga Champions 2020/2021 setelah menang tipis atas Manchester City di Stadion Drago, Porto, Portugal, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB.

Bagi The Blues yang ditangani Thomas Tuchel, ini gelar kedua kalinya mereka mampu raih dalam persaingan tertinggi klub-klub Eropa. Sebelumnya Chelsea juara pada 2011/2012.

Sedangkan bagi skuat asuhan Pep Guardiola, ini kegagalan kembali bagi mereka untuk mencicipi gelar juara Liga Champions. Namun, pencapaian ke final merupakan yang terbaik mereka raih selama ini. Meski gagal di Liga Champions, sebelumnya pada musim ini Man-City telah lebih dulu mengoleksi dua gelar juara, juara Carabao Cup (Piala Liga Inggris) dan Liga Primer Inggris.

Ada beberapa faktor yang menjadi kunci sukses Chelsea dalam meredam Manchester City di final yang berlangsung cukup ketat.

Baca juga  Messi Luar Biasa, Barcelona ke Perempat Final Liga Champions Singkirkan Napoli

Pertama, permainan berbasis pertahanan kuat lalu diikuti serangan balik cepat menjadikan Chelsea sulit ditembus para pemain Manchester City.

Gol tunggal Chelsea juga lahir dari kejelian para pemainnya. Usai pemain depan Man-City kehilangan bola, bola langsung diberikan kepada Mason Mount dan dengan sekali sentuhan, ia memberikan umpan tajam menusuk masuk ke jantung pertahanan The Citizens.

Kai Havetz yang jeli menerima umpan tersebut sukses menaklukkan kiper Man-City Ederson Moraes lalu memasukkan bola ke gawang yang sudah kosong pada menit 42.

Kedua, performa apik dari jenderal lapangan tengah Chelsea, N’Golo Kante yang mampu memotong serangan Man-City yang dibangun oleh Phil Foden dan Kevin de Bruyne.

Ketiga, kecepatan dan akurasi umpan pemain depan Chelsea yang dimainkan oleh Mason Mount, Kai Havertz, Timo Werner, benar-benar merepotkan pertahanan Man-City meski mereka menyerang hanya sesekali.

Baca juga  Ketua MPR Dorong Kelas Menengah Aktif Belanjakan Uangnya

Di sisi lain, faktor performa yang merosot dari para pemain Man-City membuat mereka menjadi tidak efektif dan gagal memanfaatkan beberapa kali peluang menjadi gol.

Menurunnya permainan Riyad Mahrez, Ilkay Gundogan dan Bernardo Silva membuat Man-City yang unggul dalam penguasaan bola kurang kretif menekan lawan. Raheem Sterling yang dimainkan sejak menit awal, juga gagal memberikan yang terbaik dan sering salah memberi umpan.

Tuchel sebagai arsitek mengungkapkan, mereka benar-benar mempersiapkan partai final ini dengan tekun dan perhitungan matang. Hasil dari penerapan strategi pertahanan kuat, membawa Tuchel mengikuti sukses jajaran pelatih dari Jerman sebelumnya.

Tercatat sukses Tuchel membuat pelatih Jerman jawara dalam persaingan Liga Champions tiga musim terakhir. Sebelumnya Juergen Klopp membawa Liverpool juara pada 2019 dan Hansi Flick bersama Bayern Muenchen tahun lalu.

Baca juga  Sejarah Gol Gundogan Benamkan MU, Bawa Man-City Kawinkan Liga Primer dan Piala FA

Daftar juara Liga Champions dalam satu dasawarsa terakhir:

2020/2021 Chelsea
2019/2020 Bayern Muenchen
2018/2019 Liverpool
2017/2018 Real Madrid
2016/2017 Real Madrid
2015/2016 Real Madrid
2014/2015 Barcelona
2013/2014 Real Madrid
2012/2013 Bayern Muenchen
2011/2012 Chelsea

Daftar juara terbanyak Liga Champions:

13 – Real Madrid
7 – AC Milan
6 – Liverpool, Bayern Muenchen
5 – Barcelona
4 – Ajax
3 – Manchester United, Inter Milan
2 – Benfica, Nottingham Forest, Juventus, Porto, Chelsea
1 – Celtic, Feyenoord, Aston Villa, Hamburg SV, Steaua Bucharest, PSV Eindhoven, Red Star Belgrade, Marseille, Borussia Dortmund

[] Anto

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top