BOGOR-KITA.com – Pedagang Kaki Lima (PKL) yang digusur dari jalan MA Salmun menuntut agar diperbolehkan berjualan kembali di wilayah semula. Tuntutan itu dikemukakan dalam demo digelar di Plaza Balaikota Bogor, Selasa (14/10). Demo itu sekaligus bertepatan dengan hari pertama Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mulai bekerja setelah pulang menunaikan ibadah haji.
Demo ini adalah yang kesekian kalinya dilakukan eks PKL MA Salmun, karena sampai saat ini belum semua PKL dapat sementara yang disiapkan.
Dalam demo itu, PKL membawa replika mayat yang sudah dipakai kain kafan. Replikai itu diartikan sebagai cermin nasib PKL setelah digusur, ada yang mati, bercerai dengan keluarga dan terlunta-lunta.
Ketua Paguyuban PKL, Apip Hamid mengatakan, PKL meminta kejelasan terkait penyediaan tempat relokasi. “Kami juga minta agar diperbolehkan berjualan di tempat semula, karena tempat sementara tidak mampu menampung banyaknya PKL,” kata Apip.
Ditambahkan, tempat relokasi yang katanya disiapkan disediakan oleh Kantor Koperasi dan UMKM juga belum jelas. “Ada 200 PKL yang kini tak berjualan setelah digusur 3 bulan lalu. Ada yang meninggal ada yang bercerai dan bercerai. “Keranda mayat ini sengaja kami bawa untuk membuktikan ada PKL yang meninggal setelah digusur,” katanya.
Apip Hamid menyayangkan sikap walikota yang tak menemui PKL. “Padahal para PKL ini dulunya memilih pasangan Bima -Usmar,” jelas Apip.
Kepada wartawan, Bima mengatakan, PKL eks MA Salmun itu tak bisa dikembalikan ke tempat awal karena kawasan itu sudah menjadi kawasan binaan dan harus bersih dari PKL. “Kita masih mempesiapkan tempat relokasi untuk PKL,” kata Bima. Dalam kesempatan itu Bima menyayangkan jumlah PKL yang terus bertambah. “Saya minta Kantor Koperasi dan UMKM mempersiapkan data yang benar-benar,” jelas Bima.
Pemkot kini sedang mengusahakan pembebasan lahan di Pasar Jambu Dua sebagai tempat relokasi dengan luas 1 hektar. “Kita akan gunakan anggaran perubahan untuk bebaskan lahan di Pasar Jambu Dua itu untuk tempat relokasi PKL. Plaza Muria masih dilakukan pengkajian,” pungkasnya. [] Harian PAKAR/Admin