Kota Bogor

Guru Besar IPB University: Pengaturan Gizi yang Baik Merupakan Modal Bagi Remaja Berprestasi

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Prof Hardinsyah, Guru Besar Ilmu Gizi IPB University mengatakan bahwa asupan gizi sangat penting di masa remaja. Terutama bagi remaja yang mengalami masa pubertas dan fungsi seksualitas, sebagai bagian transisi menuju dewasa. Perkembangan psikis dan kognitif remaja juga dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup sehat.

Ia mengungkapkan hal tersebut dalam acara Webinar Kesehatan Gizi Remaja dalam rangka Peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 Tahun 2022 yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI), Sabtu (19/4/2022).

Menurutnya, seperlima dari jumlah penduduk Indonesia adalah remaja. Jumlah yang cukup besar ini menjadikan remaja menjadi penerus bangsa. Remaja yang cerdas tentu akan menentukan masa depan bangsa yang lebih baik. Sehingga penting untuk mempersiapkan generasi muda dengan intervensi gizi.

Baca juga  Inovasi Digital Penting Demi Membangun Model Bisnis Agromaritim yang Menyejahterakan Petani

Biasanya, imbuhnya, pertumbuhan antara remaja perempuan dan laki-laki berbeda terutama pada tinggi badan. Faktor genetik dan lingkungan, termasuk gizi dan makanan turut menggerakan pertumbuhan secara linier.

Namun sayangnya, katanya, pertumbuhan fisik remaja tidak selalu disertai kematangan berpikir dan emosional. Beberapa masalah yang sering dijumpai pada remaja adalah perihal kemampuan inter dan intrapersonal. Belum lagi remaja sering terpapar media sosial sehingga remaja cenderung bimbang dalam pencarian jati diri.

“Nilai-nilai spiritual yang ditanamkan di sekolah dan keluarga mampu mengendalikan emosional. Hal ini dapat mengatasi pertumbuhan fisik yang tidak seimbang dengan kesehatan emosional,” terangnya.

Beberapa studi seperti Global School Health Survey pada tahun 2015 mengungkapkan pola makan remaja cenderung tidak sehat. Remaja tidak selalu sarapan, sebagian besar kurang mengkonsumsi serat sayur buah dan membiasakan begadang.

Baca juga  Guru Besar IPB University Jelaskan Implementasi Artificial Intelligence dan Blockchain pada Sistem Rantai Pasok Pertanian

“Remaja sering memotret seleb yang tidak sarapan pagi, hal ini tidak normal bagi anak sekolah dan remaja. Pola makan remaja sekolah tidak bisa disamakan dengan aktivitas selebriti,” katanya.

Menurutnya, asupan gizi yang tidak mencukupi juga dapat berdampak pada kesehatan reproduksi remaja putri. Kebiasan jajan yang tidak tepat dan makan yang kurang baik berdampak pada siklus dan menyebabkan nyeri haid. Hal ini tentu dapat mengganggu konsentrasi belajar dan berdampak pada prestasi di sekolah. Diet ala vegan juga dinilai tidak cocok bagi remaja karena dapat menimbulkan risiko defisiensi vitamin dan gizi serta mengganggu pertumbuhan.

“Pengaturan gizi yang baik merupakan modal penting untuk berprestasi. Gizi dan kesehatan yang baik akan turut membantu meningkatkan stamina dan prestasi remaja, sebagai modal masa depannya,” tambahnya.

Baca juga  Ketika Bima Arya Minta Pasien Isoman Bacakan Chat WA dengan Para Relawan dan Puskesmas

Ia menambahkan, remaja memiliki potensi untuk membuat pilihan terkait pola makan dan berperilaku hidup yang sehat untuk berprestasi. Tentunya didorong dengan bimbingan, lingkungan dan keinginan diri untuk menerapkan pola makan sehat. Penanganan masalah gizi dan kesehatan remaja membutuhkan keterlibatan multi disiplin ilmu, lintas program dan lintas peran. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top