Guru Besar IPB Paparkan Pengembangan Produksi dan Bisnis Ikan Hias
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Guru Besar IPB University, Prof. Dr. Ir. Iis Diatin, M.M. memaparkan pengembangan produksi dan bisnis budidaya ikan hias dalam rangka mendukung peningkatan ekspor Indonesia.
Menurutnya, popularitas ikan hias berwarna-warni di kalangan masyarakat milenium telah menjadi bagian dari gaya hidup mewah, yang menghabiskan waktu di rumah karena adanya pembatasan aktivitas sosial.
Selain itu, fungsi ikan hias sebagai terapeutik dan penghilang stress telah mendorong meningkatnya permintaan dan pertumbuhan bisnis ikan hias. “Selama pandemi covid-19, ekspor ikan hias Indonesia meningkat mencapai sekitar 15%,” ucap Iis Diatin dalam konferensi pers pra orasi Guru Besar IPB, Kamis (8/6/2022).
Ia menjelaskan, budidaya ikan hias memiliki beberapa keunggulan, diantaranya dapat dilakukan pada budidaya skala kecil, baik di pedesaan maupun di perkotaan dengan lahan terbatas. Sehingga ha itu menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan hias dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat dan sumber devisa negara.
“Produksi budidaya ikan hias Indonesia tahun 2020 hanya mencapai 76,22% dari target sebesar 1,87 miliar ekor, sementara itu produksi tahun 2024 ditargetkan sebesar 2,33 milyar ekor, hal ini tentu menjadi tantangan untuk dapat meningkatkan produksi ikan hias sesuai target. Penyebab tidak tercapainya target tersebut karena sebagian besar produksi ikan hias dihasilkan dari budidaya skala kecil, yang menghasilkan ketidakpastian kualitas, kuantitas, variasi, konsistensi dan kontinyuitas produksi,” jelasnya.
Salah satu upaya peningkatan produksi ikan hias kata Iin yaitu melalui penerapan teknologi budidaya ikan secara intensif. Intensifikasi melalui peningkatan padat tebar dapat meningkatkan produksi dan keuntungan satu sampai tiga kali lipat dan layak untuk dikembangkan jangka panjang dalam rangka mendukung akuakutur berkelanjutan.
Selain melalui intensifikasi, lanjut Iin peningkatan produksi ikan hias dapat dilakukan melalui pengembangan areal budidaya pada kolam pengendapan di areal bekas tambang.
“Kami telah melakukan penelitian budidaya ikan hias koi, mas koki dan komet pada kolam pengendapan (settling pond) bekas tambang. Ketiga jenis ikan hias yang dicobakan semuanya mampu hidup dalam kolam pengendapan, dengan nilai kelangsungan hidup tertinggi pada ikan koi. Pemanfaatan kolam pengendapan di areal bekas tambang sangat prospektif untuk produksi ikan hias,” terangnya.
Untuk mengatasi masalah rendahnya kualitas ikan hias, Iin mengatakan telah ditemukan teknologi untuk meningkatkan kualitas warna, pola dan corak ikan hias. Penggunaan spektrum cahaya merah dapat meningkatkan warna ikan botia, cahaya putih untuk ikan cupang dan cahaya biru untuk ikan badut.
“Penambahan karotenoid dalam pakan, seperti ekstrak rosela dapat meningkatkan kualitas warna ikan koki, penambahan astaksantin dalam pakan efektif meningkatkan kualitas warna ikan botia dan ikan rainbow kurumoi,” pungkasnya. [] Ricky