Kota Bogor

Gegara Corona, Investasi di Kota Bogor Anjlok

BOGOR-KITA.com, BOGOR- Selama pandemi covid-19 tepatnya tiga bulan terakhir investasi di Kota Bogor mengalami penurunan. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Firdaus, menurutnya penurunan drastis terjadi sejak periode Maret hingga Juni 2020.   

“Sebagian besar pengusaha atau investor yang berencana melakukan investasi menunda rencananya sementara waktu karena pandemi covid-19. Padahal tahun lalu terjadi peningkatan investasi yang cukup besar, dan berdampak besar pada pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bogor,” ucap Firdaus, Rabu (17/6/2020)   

Firdaus mengatakan, permasalahan itu dapat dilihat dari beberapa faktor, pertama meskipun mereka tetap berinvestasi tetapi siapa yang mau bekerja pada saat pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca juga  Diduga Langgar Jam Opersional, Kafe di Bogor Tengah Disegel

“Kemarin itu situasinya tidak normal, yang biasa pengajuan permohonan satu hari bisa 300 sampai 400 pemohon, saat ini drastis turunnya. Bahkan terakhir itu hanya sekitar 150-an perhari,” kata Firdaus. 

Dalam penerapan PSBB di Kota Bogor, lanjut Firdaus DPMPTSP sempat mengalihkan permohonan investasi melalui perizinan tak kurang dari 70 sampai 80 per hari, tetapi saat situasi pandemi PSBB hanya mampu menerima 15 permohonan yang ditandatangani. Padahal jika dibandingkan dengan tahun lalu, realisasi Rp2.64 triliun atau kenaikan 105,66 persen, dari target investasi tahun 2019 sebesar Rp2.5 triliun.

“SDM kita juga Work Form Home (WFH), tidak ada survei lapangan, semua dibatasi. Mudah-mudahan dengan sekarang dengan adanya PSBB transisi proposional, investor mulai meningkat lagi, hanya memang ada beberapa investor juga yang masih terganjal oleh RTRW kita,” ujarnya. 

Baca juga  Corona Kabupaten Bogor: Hari ke-14 Positif di Atas 50, 52 Orang, Sembuh 41, Meninggal Nihil

Firdaus menjelaskan, dengan belum rampungnya pengajuan revisi Perda RTRW, sejumlah investor memastikan lahan yang akan digunakan nantinya sesuai zona atau tak bertentangan dengan regulasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.   

“Mereka harus menunggu dulu adanya perluasan RTRW baru, saat ini masih dibahas di Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR). Sedangkan kita berharap sebetulnya tahun ini akan terjadi lonjakan investasi, tentunya kita akan menyesuaikan dengan zonasi dan juga regulasi yang ada di Kota Bogor,” jelasnya.  

Firdaus mengungkapkan, investasi yang paling banyak diusulkan di Kota Bogor terkait dengan izin apartemen, hotel dan izin perluasan perumahan. Untuk perluasan, investor memang ada juga yang masih menahan diri untuk mengajukan perluasan lahan perumahan misalnya, karena harus menyesuiakan dengan zonasi yang ada di Sistem Informasi Manajemen Tata Ruang (Simtaru) dari Bappeda.

Baca juga  Corona Kabupaten Bogor: 122 Suspek Selesai, Positif Masih Tinggi 44

“Kita berharap besar dalam perubahan RTRW ini terjadi peningkatan investasi yang cepat setelah PSBB, karena keberhasilan daerah itu dalam meningkatkan PAD adalah sektor jasa yang nantinya semakin banyak hunian-hunian jasa, juga ada yang akan di dapat oleh pemerintah kota Bogor,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top