Kota Bogor

DPRD Kota Bogor Dukung Pemkot Minimalisir Stunting

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Devie Prihartini Sultani (DPS) juga turut angkat bicara soal stunting di Kota Bogor.

“Seharusnya di kota-kota utama termasuk Kota Bogor yang sangat dekat dengan wilayah pemerintah pusat, masalah stunting harus menjadi perhatian utama,” ucap Devie kepada BOGOR-KITA.com, Selasa (25/2/2020).

Berita stunting di Kota Bogor muncul dari hasil survei Kementerian Kesehatan RI yang menyebutkan 2 dari 10 anak di Kota Bogor menderita stunting.

Kepala Balitbang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Siswanto mengatakan, Balitbang Kesehatan sudah melakukan kegiatan studi kohort tumbuh kembang anak di Kecamatan Bogor Tengah. Pihaknya melihat tumbuh kembang sejak dari kehamilan sampai balita.

Baca juga  Komnas HAM Apresiasi Komitmen Pemkot Bogor Wujudkan Kota Toleran

“Dari hasil studi kami punya data status gizi balita Kota Bogor 18,3 persen yang artinya 2 dari 10 balita mengalami stunting. Angka ini jauh lebih baik dari angka nasional yang masih 3 dari 10 bayi mengalami stunting,” katanya saat audiensi dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya dan Dinas Kesehatan Kota Bogor di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Jumat (21/2/2020).

Menurutnya angka 2 dari10 balita itu masuk dalam kategori yang sangat tinggi artinya dari 100 balita ada 20 yang mengalami stunting berarti 20 persen.

“Angka 2 dari 10 balita itu masuk dalam kategori yang sangat tinggi,” ucap Devie.

Seharusnya, lanjut politis Partai NasDem ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberi perhatian dan alokasi yang lebih terhadap situasi  hasil dari studi Kementrian Kesehatan RI terkait stunting di Kota Bogor.

Baca juga  1,5 Juta Kader PKK Dikerahkan Cegah Stunting di Jabar

Dirinya pun berharap ada komitmen yang kuat dari Wali Kota Bogor dan jajarannya seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), Camat dan Lurah untuk betul-betul memberikan perhatian yang lebih agar kasus stunting dapat diminimalisir.

“Saya harapkan Kota Bogor dapat menyandang gelar kota zero stunting. Kami menyarankan agar kecamatan dan kelurahan dapat memantau lebih dekat lagi sampai ke kegiatan rutin bulanan posyandu untuk melihat langsung bagaimana kondisi balita peserta posyandu di wilayahnya masing-masing,” harapnya.

Ia juga berharap agar alokasi supporting untuk kegiatan rutin posyandu di tingkatkan, agar stunting dapat diantisipasi lebih dini.

Devie  mengatakan, DPRD Kota Bogor akan memberikan dukungan semaksimal mungkin bilamana pemkot dan jajarannya serius dalam melakukan upaya-upaya yang dianggap penting dan perlu dalam menuntaskan masalah stunting di Kota Bogor.

Baca juga  DPRD Jabar Bahas Program Bantuan Keuangan untuk Pemkot Bogor

“Contohnya pemkot dapat mewujudkan komitmen itu dengan menaikan anggaran PMT posyandu, karena bagaimana mungkin masyarakat di tingkat paling bawah bisa terpenuhi gizi kalau anggarannya minim,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top