Kab. Bogor

Donasi Secangkir Beras

Oleh: Ade Yasin

(Bupati Bogor, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor)

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Donasi secangkir beras. Kali ini saya sengaja mengangkat tema donasi secangkir beras. Apa manfaatnya?

Saya ingin memulai terlebih dahulu dengan menginfomasikan situasi covid-19 di Kabupaten Bogor. Angka penularan di Kabupaten Bogor adakalanya tidak ada yang terkonfirmasi positif covid-19, ada kalanya bertambah satu, dua, tiga, lima.

Memang terkendali. Tetapi, bertambah satu atau dua, bagi saya tetap harus menjadi perhatian serius, karena sepanjang masih ada yang tertular, berarti masih ada ancaman. Apalagi ada mudik, Idulfitri yang berpotensi tejadinya kerumunan.

Selain itu, wilayah Kabupaten Bogor berbatasan dengan Jakarta yang merupakan pusat penularan covid-19, sehingga ancamannya tinggi. Karena itu pula perpanjangan PSBB masih diperlukan, dan mulai hari ini diperpanjang sampai 14 hari ke depan.

Curva penularan di Indonesia juga masih menanjak. Tanggal 9 Mei 2020, jumlah tertular baru sangat tinggi, mencapai 533 orang. Saya telusuri, angka itu tertinggi sejak 2 Maret 2020.

Tanggal 10 Mei 2020 ada penurunan, tertular baru 387 orang. Tanggal 11 Mei 2020 masih turun, tertular baru 233 orang. Tetapi tanggal 12 Mei 2020 kemarin, angkanya melonjak tinggi lagi, tertular baru mencapai 484 orang.

Baca juga  Ini Para Juara Bogor Leaders Talk 2022

Sebuah situs, endcoronavirus.org, juga menyebut Indonesia bersama 35 negara lain seperti Amerika Serikat, Singapore, Inggris, Philipina, UEA dan lainnya, dikategorikan sebagai countries that need to take action, atau negara yang masih butuh penanganan serius. Presiden Joko Widodo sendiri dalam pernyataannnya Selasa 12 Mei 2020, juga mengatakan, jangan tergesa-gesa melonggarkan PSBB.

Kembali ke soal donasi secangkir beras. Donasi secangkir beras memiliki dua manfaat yang bukan hanya penting tetapi juga mendasar yang terkait satu dengan yang lain.

Pertama, untuk membantu masyarakat terdampak covid-19. Kedua, untuk mempercepat upaya memutus mata rantai penularan covid-19 di Kabupaten Bogor.

Bagaimana donasi secangkir beras bisa menjadi solusi memutus mata rantai penularan?

Masyarakat Kabupaten Bogor yang jumlahnya hampir 6 juta, tidak hanya tinggal di perumahan atau di perkotaan, tetapi sebagian besarnya berada di pedesaan, berserak di 416 desa di 40 kecamatan.

Penerimaan masyarakat di desa atau kampung terhadap PSBB, berbeda dengan masyarakat yang tinggal di perumahan dan perkotaan.

Saya tunjukkan hasil survey yang dilakukan Bappedalitbang Kabupaten Bogor sebagai bagian dari Gugus Tugas Penanganan covid-19 Kabupaten Bogor, terhadap 1.342 responden di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor pada tanggal 15-16 April 2020 lalu.

Baca juga  Wujudkan Pancakarsa, Diskominfo Dorong Masyarakat Melek Teknologi Informasi

Sebanyak 57,8 persen dari seluruh respondennya tinggal di desa atau di kampung.

Saya bangga, walaupun mereka tinggal di desa atau di kampung, tetapi 98 persen dari seluruh responden mengetahui dengan jelas tentang bahaya COVID 19. Sebanyak 95,4 persen juga mengetahui tentang jaga jarak aman atau physical distancing. Mungkin itu sebabnya hanya 2 dari 1.000 masyarakat Kabupaten Bogor yang tertular corona.

Namun, warga di desa atau di kampung relatif tidak atau kurang disiplin tinggal di rumah dibandingkan dengan warga yang tinggal di perumahan atau di perkotaan Kabupaten Bogor.

Tingkat kepatuhan dan alasan keluar rumah responden zona merah dan hijau sama, yaitu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selain untuk bekerja mencari nafkah.

Donasi secangkir beras menjadi satu solusi mempercepat upaya serius kita memutus secepatnya mata rantai penularan covid-29 di Kabupaten Bogor, karena dengan donasi secangkir besar, masyarakat terdampak khususnya di desa dan kampung, bisa lebih tenang diam di rumah. Semakin mereka tenang, semakin mereka disiplin diam di rumah, semakin kecil potensi penularan, yang dengan sendirinya semakin cepat kita mengakhiri virus corona.

Baca juga  Pemkab Bogor Gunakan Balai Diklat Kemendagri Kemang untuk ODP dan PDP Corona

Apa itu donasi secangkir beras? Program ini merupakan inovasi Pemkab Bogor untuk menggerakkan semangat gotog royong di antara sesama warga Kabupaten Bogor. Program ini saya sebut program cadangan ketahanan pangan, karena berada di luar bantuan sosial yang ada, baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

Pemkab Bogor sendiri turut di dalamnya. Jika dalam satu desa terkumpul 10 kilogram beras, Pemkab Bogor akan menambahkannya 10 kilogram. Jika yang terkumpul 100 kilogram, pemkab menambahkannya 100 kilogram, jika yang terkumpul 1.000 kilogram, Pemkab Bogor menambahkanya 1.000 kilogram dan seterusnya.

Donasi secangkir beras sudah berjalan di beberapa desa. Saya berharap masyarakat Kabupaten Bogor yang memiliki kelebihan beras berkenaan ikut serta dalam donasi secangkir beras tersebut.

Saya mengimbau relawan dapat mengkordinir masyarakat di RW-nya masing-masing untuk bergotong royong dan berbagi untuk masyarakat yang sangat membutuhkan, sehingga dapat terkumpul secangkir demi secangkir beras.

Bagi yang tergerak ikut begotong royong dan membutuhkan informasi lebih teknis dapat menghubungi Bogor Gerak Cepat di nomor WA 0882-1321- 7986. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top