-

Dedi Mulyadi Ajak Siswa Makan Ikan Segar

BOGOR-KITA.com, PURWAKARTA, – Pada Safari Gemarikan yang digelar di Tajug Gede Cilodong, Purwakarta, Rabu (12/2/2020) Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi bersama Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengajak sejumlah murid dan pelajar mulai sekolah dasar hingga menengah untuk bersama-sama makan ikan segar.

Diketahui, selain dari Kabupaten Purwakarta, hadir pula dalam kegiatan tersebut sejumlah siswa dari Kabupaten Karawang.

Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agus Suherman mengatakan, secara nasional konsumsi ikan pada 2019 sebanyak 56 kilogram per kapita per tahun, sedangkan di wilayah Purwakarta sebanyak 31 kilogram per kapita dan Karawang 36 kilogram per kapita.

Baca juga  Gubernur Jabar Resmikan Jantung Desa di Garut: Anak Sekolah Tak Perlu Lagi Gunakan Rakit

“Capaian konsumsi ikan tingkat provinsi itu sudah 39 kilogram per kapita, tapi Purwakarta di tingkat nasional sudah sebanyak 55 kilogram, artinya perlu ditingkatkan lagi sosialisasi gerakan makan ikan,” ujar dia.

Strategi lainnya selain sosialisasi gerakan makan ikan, Agus menyebut yakni dengan mendekatkan pasar ikan melalui penyediaan ikan-ikan dengan budidaya yang kuat, sehingga dapat memacu gerakan makan ikan dan memasarkan ikan dalam negeri.

“Target kami secara nasional hingga 2024 sebesar 60 kilogram per kapita. Tapi sekarang baru di angka 56 kilogram. Purwakarta saya kira mencapai 40 kilogram atau di atas provinsi sangat mudah karena hanya dapat merubah mainset untuk dilakukan secepatnya,” katanya seraya menyarankan meningkatkan program sosialisasi di sekolah dan pesantren juga posyandu terkait gemar makan ikan. 

Baca juga  Dedi Mulyadi: Komisi IV Akan Panggil Dirut PTPN VIII Terkait Bencana Gunung Mas

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menyebut, ada dua hal masalah konsumsi ikan di warga masyarakat Indonesia ini, yakni mengintegrasikan persoalan penanganan pencemaran dengan kalautan.

“Muaranya itu kan dari pencematan baik oleh limbah cair atau plastik dan B3 lainnya, karena yang paling menderita itu laut dan seluruh rangkaian sungai bermuara di laut,” ujar Dedi Mulyadi.

Pria yang sempat menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode ini pun menegaskan, persoalan plastik impor sampah dan impor pembuangan limbah cair ke sungai itu harus berkonsentrasi pada lingkungan hidup, karena masalah ini merupakan ancaman nyata ke depan yang paling besar.

Baca juga  Dedi Mulyadi Undang LH 3 Kabupaten, Gelar Rapat Terbatas Atasi Pencemaran Sungai Cilamaya

“Jadi konsumsi ikan itu mesti ikan yang sehar dan dari perairan yanh sehat pula. Kami meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meneliti kadar air perikanan di seluruh Indonesia,” ujarnya.[] Heru

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top