Kab. Bogor

Cegah Anemia pada Remaja Putri, Puskesmas Cibening Andalkan Inovasi DANIA

BOGOR-KITA.com, PAMIJAHAN – Remaja putri memiliki risiko tinggi untuk anemia dan kekurangan gizi. Kebutuhan zat besi pada remaja putri meningkat karena mengalami pertumbuhan yang pesat pada masa pubertas. Anemia pada remaja putri dapat menurunkan daya tahan tubuh, kebugaran, dan prestasi belajar. Selain itu, tidak hanya memengaruhi kehidupannya dalam jangka pendek, namun berpengaruh pada jangka panjang yaitu kehamilan nantinya.

Berdasarkan hasil Capaian Penilaian Kinerja (PKP) Puskesmas Cibening tahun 2019, cakupan remaja puteri di sekolah usia 12-18 tahun yang mendapat Tablet Tambah Darah yaitu hanya 14,21%. Selain itu, 3 (tiga) dari 6 (enam) desa di wilayah kerja Puskesmas Cibening yaitu Desa Cibening, Gunung Bunder II dan Pasarean termasuk sebagai desa lokus stunting. Salah satu pencetus lahirnya generasi stunting adalah remaja puteri kurang gizi (zat besi). Sehingga diperlukan promosi kesehatan terkait pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri untuk memutus siklus stunting.

Baca juga  HPN 2021, Bupati Bogor Apresiasi Pers Bentuk Kesadaran Warga Jalankan Prokes

Belum tercapainya kegiatan distribusi serta konsumsi Fe secara langsung di wilayah kerja Puskesmas Cibening tersebut di atas memerlukan suatu terobosan baru dalam program penanggulangan anemia. Oleh karena itu dibentuklah inovasi yang diberi nama DUTA ANEMIA (DANIA) dimana kegiatannya difokuskan pada upaya promotif untuk meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri salah satunya dilakukan penyuluhan di sekolah (SMP/SMA).

Setelah dilakukan sosialisasi, untuk melihat tingkat kepatuhan konsumsi TTD dilakukan pemantauan oleh orang tua dan guru di sekolah. Selanjutnya agar pemberian TTD dapat berjalan terus menerus setiap minggunya dan remaja putri juga terpantau dalam pemberian tablet tambah darahnya, maka dilakukan seleksi dan pembentukan Duta Anemia yaitu remaja putri yang ditugaskan sebagai Duta di sekolahnya masing-masing untuk membantu memfasilitasi remaja putri seusianya mulai dari pendistribusian, pemantauan minum TTD serta sosialisasi pentingnya mencegah anemia pada remaja putri.

Baca juga  Persiapan New Normal, Protokol Kesehatan Disosialisasikan di Pasar Cicangkal

“Salah satu penyebab stunting, kematian ibu dan bayi adalah anemia. Karena itu, kami lakukan kegiatan seperti ini agar remaja putri mendapatkan pengetahuan sedini mungkin, sehingga angka stunting, kematian ibu dan bayi dapat berkurang,” ujar dr. Prambudi Arie Setoadji, Kepala Puskesmas Cibening, Sabtu (21/8/2021).

Dengan adanya inovasi ini diharapkan pengetahuan dan kesadaran tentang upaya pencegahan anemia dapat meningkat sehingga menurunkan angka prevalensi anemia. []

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top