Kota Bogor

Beri Diskon, Bapenda Kota Bogor Raup PBB-P2 Rp56,6 M dalam Sebulan

Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, Lia Kania Dewi

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, meraup pendapatan Rp56,6 miliar dalam waktu satu bulan setelah menerapkan diskon 15 persen pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan Pedesaan (PBB-P2).

Hal ini menjadi rekor tertinggi pembayaran PBB yang dirasakan Bapenda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Ini menjadi rekor tertinggi pembayaran PBB dibanding tahun lalu atau pun tahun-tahun sebelumnya. Dalam satu bulan, di bulan Februari kemarin, kita meraih pendapatan hingga Rp56,6 miliar. Ini dampak relaksasi pajak yang kita berikan kepada masyarakat sejak 1 Februari 2022,” ucap Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, Lia Kania Dewi, Jumat (4/3/2022).

Lia mengungkapkan, selama bulan Februari pihaknya memberlakukan diskon sebesar 15 persen. Total ada 30.412 orang atau wajib pajak (WP) yang melakukan pembayaran di masa diskon tersebut. Ia melihat animo masyarakat memanfaatkan diskon ini sangat bagus.

“Kalau kita lihat data dan animo masyarakat melakukan pembayaran atau memanfaatkan diskon ini cukup tinggi. Di awal Februari tanggal 1, hanya 69 WP yang bayar. Tertingginya tanggal 25 Februari itu ada 3.734 WP. Kemudian di tanggal 26 sampai 28 Februari ada 3.200-an WP yang melakukan pembayaran. Totalnya ada 30.412 orang dengan total pendapatan PBB di bulan Februari Rp56,6 miliar,” bebernya.

Baca juga  Dinkes Kota Bogor Gelar Rakor PHBS dan Kelurahan Siaga Aktif

Lia memaparkan, program diskon ini berlaku hingga bulan April 2022 namun dengan besaran diskon yang berbeda. Di bulan Maret ini diskonnya 10 persen dan untuk bulan April 5 persen. Syaratnya cukup mudah. Cukup mendaftarkan diri di SPPT elektronik dan melakukan pembayaran. Pendaftaran bisa melalui handphone maupun PC. Tinggal download di playstore namanya e-SPPT PBB Kota Bogor kemudian registrasi secara mandiri. Setelah registrasi secara mandiri kemudian baru dilakukan pembayaran. Baru dapat diskon.

“Jadi, kita mengarahkan masyarakat bisa mendownload sendiri, bisa melihat sendiri daftar tagihan PBB-P2 melalui Hp atau PC masing-masing. Pengisian juga user friendly sebetulnya hanya isi NIK, no Hp. Cuma karena tingginya animo jadi banyak masyarakat yang datang ke Bapenda untuk dibantu pendampingan mendaftarkan SPPT. Padahal itu sebetulnya mudah kok. Esensinya bisa dilakukan di rumah. Kalau yang orang tua bisa dibantu anaknya atau pakai hp anaknya. Untuk pembayaran sebenarnya juga bisa di mana pun karena kita punya 19 channel link pembayaran,” paparnya.

Baca juga  Gelar Pekan Panutan, Bapenda Kota Bogor Dongkrak Pendapatan PBB P2

Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Bogor mengeluarkan peraturan walikota Nomor 7 tahun 2022 mengenai pengurangan ketetapan pajak atau pemberian diskon PBB-P2 bagi yang membayarkan dan sudah mendaftarkan SPPT elektronik. Arahnya hanya yang sudah mendaftar SPPT secara elektronik. Kenapa syaratnya harus mendaftarkan SPPT elektronik? karena direncanakan di tahun 2023 pemerintah tidak lagi menerbitkan SPPT secara manual.

Relaksasi pajak ini, kata Lia bukan hanya pada diskon saja, tapi termasuk juga denda atas tagihan-tagihan kebelakang yang belum dibayar. Itu dibebaskan dendanya. Kemudian untuk yang tagihan 2013 sampai 2017 itu juga dapat diskon 20 persen dari pokok ketetapan.

“Mumpung masih ada diskon diharapkan masyarakat bisa segera membayar. Mudah-mudahan masyarakat bisa memanfaatkan momen membayarkan hutang atau piutang PBB-P2 dari pemerintah Kota Bogor. Karena ini berkaitan dengan cashflow pembiayaan untuk percepatan pembangunan di Kota Bogor. Semakin uang cepat masuk ke kasda tentunya jadwal untuk pembiayaan pembangunan juga tidak terhambat,” katanya.

Baca juga  Libatkan Ribuan Personel, Polresta Bogor Kota Gelar Apel Operasi Mantap Brata Lodaya Untuk Amankan Pemilu 2024

Lia menambahkan, target pendapatan di tahun ini sebesar Rp140 miliar. Angkat tersebut sebelum perubahan anggaran. Sedangkan pajak hiburan ditargetkan Rp32 miliar di tahun 2022.

“Pendapatan pajak hiburan sampai hari ini Rp2,9 miliar atau 9,15 persen cukup baik dibanding tahun lalu yang hanya 1,2 persen di bulan yang sama. Satu-satunya jenis pajak yang tidak tercapai di 2021 itu hiburan tetapi secara keseluruhan target pajak mencapai 110 persen. Namun, di tahun ini tempat hiburan sudah banyak yang buka dan itu memberi kontribusi yang cukup baik. Kami optimis tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top