Kota Bogor

Tasya Chaerani Duta Polteknaker yang Menginspirasi

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Tasya adalah contoh nyata dari semangat dan dedikasi yang menginspirasi banyak orang di sekitarnya. Sejak masa remajanya, dia telah menunjukkan ketekunan dan prestasi yang luar biasa, menjadi duta kampus yang dihormati dan seorang pencinta seni yang berbakat. Sejak kecil, Tasya telah menunjukkan minat yang mendalam pada seni. Dia menghabiskan waktu luangnya untuk melukis, menggambar, dan mengekspresikan dirinya melalui berbagai bentuk seni. Kepekaannya terhadap keindahan dan detail telah membentuknya menjadi seorang pencinta seni yang memiliki pandangan yang dalam tentang dunia di sekelilingnya.

Tasya Chaerani lahir di Bogor pada tanggal 23 Maret 2004, merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Tasya mengenyam pendidikan di Politeknik Ketenagakerjaan, di mana disana ia dapat mengejar cita – citanya. Sejak masa kecilnya, Tasya telah menunjukkan minat yang besar dalam seni.

Aktivitasnya yang berkaitan dengan seni, seperti menari, telah menjadi bagian integral dari kehidupannya sejak kecil. Bagi Tasya, seni merupakan kegiatan manusia yg merefleksikan pengalaman batin secara kreatif kedalam suatu karya yang dapat membangkitkan pengalaman batin tertentu bagi penerimanya, dibuat dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip estetis dan artistik.

Seni tari bukan sekadar hobi baginya; itu adalah cara hidupnya. Di usia muda, dia telah menaruh dedikasi yang luar biasa dalam mengasah bakatnya, mengikuti berbagai pelatihan dan kompetisi tari yang mempertajam keterampilannya. Sampai dimana saat ini saya menjadi seorang duta kampus adalah pencapaian terbesar saya dalam dunia seni.

Dalam perjalanannya menuju kesuksesan sebagai seorang duta kampus, Tasya telah mendapat dukungan penuh dari keluarganya.  Mereka mendukung setiap langkah Tasya dalam mengembangkan diri dan meningkatkan valuenya. Mereka juga telah menjadi tiang yang kokoh baginya, memberikan dukungan moral dalam setiap langkah yang diambilnya.

Baca juga  Daftar Bacawalkot ke DPP, Farhat Abbas Serahkan Berkas Pendaftaran ke DPC PKB Kota Bogor

Katanya, kesempatan emas muncul ketika Tasya lulus dari pendidikannya di SMA Kesatuan dan  memasuki pintu gerbang Polteknaker, kampus yang menjadi saksi perjalanan karirnya yang gemilang. Di sana, ia tidak hanya mengejar gelar pendidikan tinggi, tetapi juga mengejar impian sebagai duta kampus yang menginspirasi banyak orang. Perjalanan Tasya menuju menjadi seorang duta kampus tidaklah mudah. Ia harus melewati berbagai persiapan, termasuk mulai dari menjadi finalis, belajar public speaking dan catwalk. Namun, dengan tekad dan kerja keras, Tasya berhasil meraih posisi tersebut.

Dengan kemenangan yang diraihnya Tasya tetap rendah hati atas semua oencapaian yang diraihnya. Keberhasilannya sebagai duta kampus merupakan pencapaian terbesar dalam dunia seni baginya. Sebagai duta kampus, Tasya tidak hanya dikenal sebagai penari berbakat, tetapi juga sebagai sosok yang aktif berperan dalam berbagai kegiatan kampus. Sebagai moderator dan MC di acara-acara penting kampusnya, Tasya mampu memukau audiens dengan kecerdasan dan karismanya.

Dalam perjalanannya sejauh ini, yang tentunya banyak sekali rintangan yang dilalui. Tasya telah mengumpulkan berbagai prestasi. Mulai dari menjadi Duta Kampus Politeknik Ketenagakerjaan, juara 2 tari tradisional bali tingkat kota, juara 1 tari tradisional, peserta terbaik evaluasi tari bali, juara 3 FLS2N tari kreasi kelompok tingkat kota, juara 2 fls2n tari kreasi kelompok tingkat kota, dan juara 1 lomba puisi dies natalis. Adapun prestasi lainnya yaitu ia juga aktif sebagai moderator dan pembawa acara dalam berbagai kegiatan di kampusnya.

Baca juga  OPD Pemkot Bogor Paparan Rencana Kegiatan 2020 di Hadapan Walikota

Selama menjadi duta, kegiatan atau aktivitasnya lebih banyak dilakukan di luar kampus, contohnya seperti jobfair di JCC. Tasya dan teman – teman duta polteknaker lainnya bertugas menjaga booth polteknaker dengan mempromosikan polteknaker kepada pengunjung jobfair ketenagakerjaan, banyak sekali pengunjung yang tertarik dengan polteknaker karena dari segi biaya pendidikannya, polteknaker memberikan beasiswa penuh 100% dari mulai awal masuk sampai wisuda, karena polteknaker ini termasuk politeknik kedinasan dibawah naungan kementerian ketenagakerjaan.

Selanjutnya, kegiatan Tasya juga banyak didalam kampus, contohnya pada acara peresmian gedung aula polteknaker yang turut mengundang menteri ketenagakerjaan, Tasya dan teman – teman duta polteknaker lainnya bertugas sebagai penyambut tamu tamu penting seperti Ibu Menteri Ketenagakerjaan (Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si), Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Ir. Afriansyah Noor, ST., M.Si., IPU), Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Anwar Sanusi, Ph.D) dan beberapa stakeholders lainnya yang turut hadir pada acara tersebut. Pada acara dies natalis kampus polteknaker juga saya turut menjadi MC acara utama yang turut mengundang juga para stakeholders untuk tetap bersinergi.

Namun, di balik keberhasilannya, Tasya juga mengalami perjuangan pribadi yang dalam. Salah satu hambatan terbesarnya adalah ketidakpercayaan diri. Meskipun tampak kuat di luar, ia sering meragukan kemampuannya sendiri. Rasa tidak percaya diri itu menjadi bayangan yang mengikutinya dalam setiap langkah, menghalangi potensinya untuk bersinar lebih terang. Bagi Tasya, mengatasi ketidakpercayaan diri adalah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Namun, dengan tekad yang kuat dan dukungan yang tak tergoyahkan dari keluarga dan teman-temannya, ia belajar untuk menghadapinya dengan kepala tegak. Setiap kali ia merasa ragu, ia mengingat kata-kata dukungan dan kepercayaan dari orang-orang terdekatnya, dan itu memberinya kekuatan untuk terus maju. Tasya terus memotivasi dirinya sendiri untuk terus maju dan berprestasi.

Baca juga  Advokad Pilipus Tarigan, Menangani Presiden Jokowi, Terkesan Kasus Petani Miskin

Tasya menemukan bahwa keyakinan pada diri sendiri adalah kunci untuk membuka pintu keberhasilan. Ia belajar untuk mencintai dirinya apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ia memahami bahwa kelemahan bukanlah kutukan, tetapi panggilan untuk tumbuh dan berkembang. Melalui kesadaran akan nilai-nilai dalam dirinya, Tasya mengubah ketidakpercayaan diri menjadi kekuatan. Setiap langkah yang diambilnya di atas panggung kehidupan adalah bukti bahwa ketidakpercayaan diri bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari sebuah petualangan yang tak terbatas.

Kisah perjalanan hidup Tasya adalah bukti bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan cinta pada apa yang dilakukan, seseorang dapat mencapai hal-hal luar biasa. Dia adalah contoh nyata bagi remaja di mana pun untuk tidak pernah menyerah pada impian mereka dan selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam segala hal yang mereka lakukan. Untuk semua yang membaca biografinya, Tasya ingin menyampaikan pesan semangat bahwa keyakinan pada Allah selalu membawa pada jalan dan rencana terbaik. Percayalah bahwa setiap orang memiliki potensi untuk mencapai hal-hal besar dalam hidupnya. Percaya pada diri sendiri adalah kunci untuk mengatasi segala hambatan. Dengan tekad dan kerja keras, kita semua dapat meraih impian kita. Dan buktikan bahwa setiap orang bisa menjadi yang terbaik dalam bidangnya masing-masing. Semangat untuk terus berjuang dan menjadi yang terbaik!  [] Deswita Zahra mahasiswi dari Sekolah Vokasi IPB Universiy

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top