BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Entah bagaimana rasa gundah yang dirasakan seorang ayah di Kabupaten Bogor yang sekarang sangat berharap istri tercinta dan dua anaknya yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta dapat sembuh seperti sedia kala.
Kejadian satu keluarga terinfeksi covid-19 ini beredar luas dan menjadi keperihatinan di Kabupaten Bogor.
Saat dikonfirmasi, Bupati Bogor Ade Yasin, yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor membenarkan kejadian tersebut.
“Ya, memang betul ada kejadian di Kabupaten Bogor, satu keluarga tertular virus covid-19,” kata Ade Yasin melalui video, Sabtu (25/4/2020).
Keluarga tersebut terdiri dari lima orang, yakni ayah, istri dan tiga anak.
Kejadian mulai pada Rabu 14 April 2020, berawal dari sang ayah yang bekerja di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta. Sang ayah mengikuti rapid test deteksi covid-19 di tempatnya bekerja, hasilnya negatif.
Karena negatif dia pulang. Sampai di rumah bakda magrid, sang ayah langsung bersih-bersih diri dan badan, pakaian dan perlengkapan semua dibersihkan. Setelah isya baru sang ayah melakukan komunikasi dengan istri dan anak-anaknya.
Namun, tiga jam kemudian, setelah kontak langsung dengan sang ayah, anak-anak yang tadinya sehat mulai merasakan badannya hangat, mulai diam dan mengeluh sakit kepala , akhirnya diberikan parasetamol dan disuruh istirahat. Ternyata demamnya berkelanjutan si anak paling tua suhu tubuhnya 39,7ᵒC, 40,1ᵒC, sedang kedua adiknya 38ᵒC, badannya gemeteran.
Tanggal 15 April 2020 dibawa ke rumah sakit, suhu tubuh ketiga anak-anaknya jauh dari normal. Akhirnya dironsen. Ada peradangan di paru. Setelah di tes darah, hasilnya mengarah ke virus yang ditandai dengan limposit menurun.
Rumah sakit rujukan kemudian menawarkan isolasi untuk anak-anak dan melakukan tes kelanjutan untuk memastikan anak-anak positif atau tidak. Orangtuamemutuskan untuk isolasi mandiri di rumah, sang ayah kemudian melapor ke RT/RW.
Pada 16 April 2020, pihak puskemas belum bisa melakukan rapid test, berhubung alat rapid test habis. Tempat sang ayah bekerja kemudiain memfasilitasi untuk pemeriksaan swab, dan akhirnya semua anggota keluarga dilakukan pemeriksaan swab di RS Polri Jakarta.
Pada 17 April 2020, pukul Jam 07.30 WIB petugas puskesmas meminta kepada bu istrinya untuk datang melihat pukul 10.00 WIB.
Situasinya genting. Pukul 09.31 WIB, pihak puskesmas mendapatkan telepon, bahwa sang ibu sesak, dan nafasnya dalam, bernafas sakit sekali.
Pukul 10.37 WIB, sang ibu, karna sudah tidak tahan, akhirnya dibawa ambulance desa menuju ke RSUD Cileungsi diantar oleh tetangganya yang merupakan tenaga medis, didampingi RW.
Petugas puskemas yang semula hendak datang ke rumah, menyusul ke ISUD Cileungsi. Sewaktu datang, sang ibu ditempatkan di ruang isolasi IGD, sedang dilakukan beberapa pemeriksaan dan ronsen. Karena keadaan sudah stabil petugas dari puskesmas kembali ke puskesmas.
Pada 18 April 2020, keluar hasil rapid test. Hasilnya negatif. Namun hasil ronsen menyatakan ada pembengkakan jantung, akhirnya sang ibu dipindahkan ke ruang rawat inap.
Pada 19 April 2020 keadaan sang ibu masih sesak.
Tanggal 20 April 2020, keluar hasil tes laboratorium dari RS Polri. Hasilnya, rapid test untuk semua anggota keluarga negatif. Namun, tes PCR ayah dan anak pertama tidak terdeteksi, sedang ibu, anak ke-2 dan ke-3 terdeteksi.
Pukul 00.30 WIB sang ibu dan kedua anak dijemput dengan menggunakan ambulance RSUD Cileungsi, difasilitasi mobil kantor ayahnya dirujuk ke RS Wisma Atlet Jakarta. Sementara ayah dan anak pertama diisolasi di rumah. [] Hari