IPB University Raih Terbaik I Kategori Perguruan Tinggi di Penganugerahan Indonesia’s SDGs Action Awards 2022
BOGOR-KITA.com, JAKARTA – IPB University meraih prestasi sebagai Terbaik I dalam ajang Penganugerahan Indonesia’s SDGs Action Awards 2022 untuk Kategori Perguruan Tinggi. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Golden Ballroom – Hotel The Sultan, Jakarta, Kamis (1/12/2022).
Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengucapkan rasa syukur atas capaian ini. Penghargaan ini didedikasikannya untuk segenap warga IPB University, yakni para dosen, tenaga kependidikan (tendik) dan mahasiswa atas kerja keras bersama dalam mewujudkan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Insya Allah IPB University akan terus berkomitmen dan memberikan kontribusi untuk percepatan pencapaian SDGs di Indonesia, sehingga kita saat ini menjalankan berbagai program yang fokus nya pada impact,” kata Prof Arif.
Ia menambahkan, kehadiran IPB University harus memiliki impact, baik kepada masyarakat, kelestarian lingkungan maupun bagi pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Prof Arif Satria berharap agar IPB University semakin banyak memberikan manfaat untuk negara Indonesia.
Sementara, Dr H Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan agar target SDGs tetap harus dicapai meskipun terdampak pandemi. Karena itu, aksi nyata dan kerja sama para pihak sangat diperlukan untuk akselarasi pencapaian SDGs.
Menurutnya, penguatan kerangka regulasi dan pengarusutamaan SDGs perlu terus dilakukan, baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
“Apresiasi yang tinggi dari saya untuk segenap peserta yang berpartisipasi dalam SDGs Action Award. Selamat kepada para pemenang, anda adalah orang hebat yang sudah melakukan aksi-aksi yang luar biasa. Semoga konferensi tahun ini dapat meneguhkan kembali komitmen pencapaian SDGs dengan seluruh pihak berperan aktif dan berkolaborasi,” ungkapnya.
Pada kesempatan sama, Deputi Bidang Ekonomi, Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, PhD menyampaikan, setidaknya ada enam strategi utama sebagai “game changer” terkait industrialisasi untuk meningkatkan produktivitas yang mampu mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Keenam strategi tersebut antara lain, sumber daya bersaing berupa sistem kesehatan, pendidikan dan riset serta inovasi; produktivitas sektor ekonomi; ekonomi hijau; transformasi digital; integrasi ekonomi; dan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Industrialisasi (paradigma baru) harus dilakukan dengan cara meningkatkan kompleksitas ekonomi dan keterkaitan antar produk. Selain itu, meningkatkan akumulasi pengetahuan produktif yang didukung oleh riset dan inovasi juga menjadi hal penting,” jelas Amalia. (Ns/Rz)