Regional

26 November-9 Desember, Polres Gelar Operasi Zebra Lodaya

BOGOR-KITA.com  –  Satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Bogor akan menggelar Cipta Kondisi Operasi Zebra Lodaya menjelang hari Natal dan Tahun Baru 2015. "Kita akan melakukan Operasi Zebra Lodaya mulai tanggal 26 November hingga 9 Desember 2014, sebagai upaya cipta kondisi menjelang hari natal dan tahun baru 2015 meminimalisir pelanggaran lalu lintas serta menekan angka kecelakaan lalulintas di wilayah Kabupaten Bogor,” kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji kepada PAKAR, di Cibinong, Senin (24/11).

Ia menjelaskan, Operasi Zebra Lodaya sekalihgus  digelar untuk menutup ruang bagi para pelaku tindak kejahatan yang kian marak akhir-akhir ini.

Kasat menambahkan, dalam Operasi Lodaya, pihaknya akan mengerahkan ratusan personel Satlantas yang disebar ke setiap titik di wilayah kabupaten Bogor yang dinilai rawan tindak kejahatan.  “Ops lodaya kali ini akan dibantu oleh personel sabhara,” pungkasnya.

Baca juga  Polres Bogor Ciduk 14 Pengedar Ganja dan Tembakau Sintetis

Sementara itu, Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sonny Mulvianto Utomo mengatakan, tingkat kriminalitas, dalam hal ini pencurian kendaraan bermotor (curanmor) menempati rangking pertama di Bumi Tegar Beriman.Hal itu terlihat dari grafiknya yang terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahunterakhir.

Itusebabnya, dirinya meminta peran aktif masyarakat mengamankan lingkungan sekitarnya.“Petugas kepolisian tidak mungkin menjangkau semua wilayah yang ada di Kabupaten Bogor.Karena itu, kami minta masyarakat ikut menjaga keamanan lingkungan masing-masing,” imbuhnya.

Kapolsek Parung, Komisaris Polisi (Kompol), Rahmat Lubis yang menambahkan, kasus curanmor sangat mendominasi di wilayah kerjanya. Bahkan, dalam dua pekan terakhir, berkas laporan untuk kasus curanmor mencapai puluhan.

“Ini seperti kecepatan mobil, biasanya hanya 80 kilometerper jam. Dalam dua minggu ke belakang ini kecepatannya mencapai 120 km per jam,” katanya. Ada beberapa faktor penyebab tingginya curanmor, antara lain, pengangguran dan minimnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya,” kata Lubis.

Baca juga  Polsek Bogor Tengah Sosialisasi Protokol Kesehatan

Kapolsek Parung mengaku kewalahan dengan luasan wilayah kerjanya yang harus menangani dua kecamatan sekaligus, yakni Parung dan Ciseeng yang terdiri dari 19 desa dan 220 ribu penduduk, sementara jumlah personelnya hanya 54 orang saja.

“Ini tidak ideal, rasionya satu personel menangani 400 orang. Namun, yang terjadi di Polsek Parung, seorang petugas harus menangani 2 ribu jiwa. Ini menjadi salah satu pemicu tingginya angka kriminalitas di wilayah hukum Parung dan Ciseeng,” keluhnya.

Namun begitu, sambung Kompol Lubis, pihaknya selalu berupaya menciptakan suasana tentram, nyaman dan aman. Caranya, menjalin komunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat, seperti Koramil, tokoh agama, pemuda, dan lainnya. [] Harian PAKAR/Admin

Baca juga  Dua Pelaku Curanmor Jamaah Masjid Di Desa Waru Diamuk Massa
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top