Wabup Bogor Setuju Percepat SPAM Jatiluhur II Melalui KPBU
BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menyatakan setuju mempercepat proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum/Air Bersih) Jatiluhur II melalui skema pembiayaan KPBU atau Kerjasama Pemerintah & Badan Usaha.
Pernyataan setuju itu dikemukakan Iwan Setiawan saat ikut dalam rakor daring yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar dengan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dan para Walikota/Bupati di Tanggerang, Bekasi, Karawang, Bogor, Kamis (17/12/2020).
“Pemerintah memiliki keterbatasan dalam pembiayaan proyek, jadi jika ada investor yang bisa memberi harga bagus dalam artian terjangkau untuk masyarakat perlu kita explore,” kata Luhut saat membuka rakor.
Pada kesempatan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono memaparkan SPAM yang terbagi 3, meliputi,
1.SPAM Jatiluhur I, memasok 4750 liter/detik debit air yang mendistribusikan air ke wilayah sebagian DKI Jakarta, Kota Tanggerang, Kabupaten Karawang, Kota bekasi dengan nilai estimasi investasi Rp1,6 triliun, melalui skema pembiayaan KPBU. Sudah selesai lelang dan kemungkinan tanggal 29 Desember 2020 bisa ditandatangani kesepakatan perjanjian kerjasamanya.
2.SPAM Karian – Serpong, air bakunya diambil dari Bendungan Karian yang mendistribusikan air sebanyak 4.600Liter/detik ke wilayah DKI Jakarta, Kota Tanggerang, Kota Tangerang Selatan. Skema pembiayaan melalui KPBU nilai estimasi investasi sebesar Rp2,4 triliun
3.SPAM Ir.Juanda/Jatiluhur II dengan kapasitas 9.700 meter kubik per detik yang mendistribusikan air ke wilayah DKI Jakarta sebesar 3.500 l/s (liter/detik), Kabupaten Bekasi 2.000 l/s, Kabupaten Bogor sebesar 2.000 l/s, Kota Bekasi 1.000 l/s, Kabupaten Karawang sebesar 850 l/s.
Pengambilan air baku dari waduk Jatiluhur dengan estimasi nilai investasi kurang lebih Rp12 triliun dengan skema pembiayaan KPBU.
Ditargetkan tahun 2021 konstruksinya sudah bisa dimulai dan bisa selesai pada tahun 2023.
Basuki mengatakan, SPAM Ir. Juanda/Jatiluhur II diprakarsai oleh badan usaha dengan calon pemrakarsa Konsorsium MMVP yang terdiri atas Mayniland Water Serv. Inc., Metropac Water Invest. Corp., PT Varsha Zamindo Lestari, PT PP (Persero) Tbk., dan PT PP Infrastruktur.
“Masa kontrak melalui bangun guna serah (build, operate, transfer) selama 30 tahun dengan pengembalian investasi melalui tarif air,” kata Basuki.
Ditambahkan, SPAM Ir. Juanda/Jatiluhur II, memiliki konsep baru yakni, antara hulu-hilir terintegrasi dan bekerja sama dengan PDAM Kab/Kota yang dilewati serta memakai konsep take and pay atau pakai baru bayar, sehingga tidak memberatkan pemakai air bersih. “Hal itu atas masukan dari Pemda,” kata Basuki.
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, mendukung proyek tersebut untuk menambah pasokan air di wilayah Kabupaten Bogor.
”Pasokan air di Kabupaten Bogor saat ini hanya mencapai 23 % dari total wilayah yang harus dipasok. Dengan adanya SPAM Ir. Juanda/Jatiluhur II ini ke depannya pasokan air bisa tercukupi khususnya untuk wilayah Kabupaten Bogor bagian timur seperti Citeureup, Gunung Putri, Klapanunggal, Cileungsi, Jonggol, Cariu , Sukamakmur dan Tanjungsari.
Kepada Menko Maritim, Iwan setiawan meminta agar penentuan tarif yang dijual ke PDAM Tirta Kahuripan bisa lebih rendah di bawah harga yang biasa dijual ke masyarakat di Kabupaten Bogor agar Perumda PDAM Tirta Kahuripan bisa memiliki margin atau minimal tidak ada pengeluaran untuk mengaliri air ke wilayah Bogor bagian timur. [] Hari/Diskominfo Kabupaten Bogor
